Elon Musk Jadi CEO Twitter Gantikan Parag Agrawal
- Jawaban dari pertanyaan siapa sekarang CEO Twitter setelah dibeli oleh Elon Musk akhirnya terjawab. Dalam dokumen laporan keuangan dan dokumen formal yang diserahkan Twitter kepada Securities and Exchange Commission.
Dalam dokumen tersebut, tertulis nama CEO Twitter sekarang adalah Elon Musk. Sebelumnya, publik menunggu-nunggu siapa CEO Twitter yang baru setelah perusahaan jejaring sosial microbloggin itu dibeli Elon Musk.
Musk juga sempat berkicau tidak tahu siapa CEO Twitter sebenarnya, karena jabatannya adalah sebagai Chief Twit, jabatan yang ia buat sendiri dan ditulis di bio akun Twitternya.
Baca juga: Elon Musk Disebut Bakal PHK 50 Persen Karyawan Twitter
My title is Chief Twit right there in the bio. No idea who the CEO is.
— Elon Musk (@elonmusk) October 30, 2022
Kini terjawab sudah bahwa CEO Twitter yang baru adalah Musk sendiri. Sementara pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey juga tetap terdaftar sebagai pemilik saham di perusahaan induk baru Twitter.
CEO Twitter sebelumnya, Parag Agrawal telah "dipecat" Elon Musk di hari pertama Elon resmi membeli Twitter, bersamaan dengan empat eksekutif Twitter lainnya.
Agrawal dilaporkan bakal membawa pulang uang pesangon dengan nilai yang fantastis, yakni mencapai 56 juta dollar AS atau setara Rp 871 miliar (kurs saat berita ditulis Rp 15.555).
Baca juga: Hari Pertama Elon Musk Pimpin Twitter, Pecat CEO hingga Bikin Aturan Konten
Angka tersebut dihitung dari alokasi saham yang dimiliki Agrawal berdasarkan klausul "Golden Parachute Compensation", yakni ketentuan dalam kontrak kerja yang memberikan eksekutif hak kompensasi tambahan setelah pengunduran diri atau pemecatan.
Apabila dikalkulasikan dengan aspek lain, pesangon yang diterima Parag Agrawal bisa mencapai 65 juta dollar AS atau (setara Rp 1.011 triliun).
Selain itu, dokumen SEC juga mencantumkan daftar para investor Twitter. Yang paling menarik perhatian adalah dicantumkannya nama perusahaan BUMN Arab Saudi dan perusahaan pribadi Pangeran Arab, Alwaleed bin Talal.
Hal ini yang kemudian memicu anggota DPR AS meminta Committee on Foreign Investment in the US (CFIUS) mengulas ulang pembelian Twitter oleh Elon Musk ini, terkait keamanan nasional.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Huawei Nova Y61 Meluncur dengan Kamera 50 MP dan Baterai 5.000 mAh
- Kenapa Ramai Akun Instagram Ditangguhkan Tadi Malam, Ini Penyebabnya
- Reaksi Instagram atas Keluhan Down, Follower Berkurang, dan Penangguhan Akun
- Instagram Down Malam Ini, Pengguna Keluhkan Suspend
- Membidik Pasar Layanan Keuangan Digital