cpu-data.info

Elon Musk Jadi CEO Twitter Gantikan Parag Agrawal

Logo Twitter di eksterior kantor pusat Twitter di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Gambar diambil pada Senin (25/4/2022).
Lihat Foto

- Jawaban dari pertanyaan siapa sekarang CEO Twitter setelah dibeli oleh Elon Musk akhirnya terjawab. Dalam dokumen laporan keuangan dan dokumen formal yang diserahkan Twitter kepada Securities and Exchange Commission.

Dalam dokumen tersebut, tertulis nama CEO Twitter sekarang adalah Elon Musk. Sebelumnya, publik menunggu-nunggu siapa CEO Twitter yang baru setelah perusahaan jejaring sosial microbloggin itu dibeli Elon Musk.

Musk juga sempat berkicau tidak tahu siapa CEO Twitter sebenarnya, karena jabatannya adalah sebagai Chief Twit, jabatan yang ia buat sendiri dan ditulis di bio akun Twitternya.

Baca juga: Elon Musk Disebut Bakal PHK 50 Persen Karyawan Twitter

Kini terjawab sudah bahwa CEO Twitter yang baru adalah Musk sendiri. Sementara pendiri dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey juga tetap terdaftar sebagai pemilik saham di perusahaan induk baru Twitter.

CEO Twitter sebelumnya, Parag Agrawal telah "dipecat" Elon Musk di hari pertama Elon resmi membeli Twitter, bersamaan dengan empat eksekutif Twitter lainnya.

Agrawal dilaporkan bakal membawa pulang uang pesangon dengan nilai yang fantastis, yakni mencapai 56 juta dollar AS atau setara Rp 871 miliar (kurs saat berita ditulis Rp 15.555).

Baca juga: Hari Pertama Elon Musk Pimpin Twitter, Pecat CEO hingga Bikin Aturan Konten

Angka tersebut dihitung dari alokasi saham yang dimiliki Agrawal berdasarkan klausul "Golden Parachute Compensation", yakni ketentuan dalam kontrak kerja yang memberikan eksekutif hak kompensasi tambahan setelah pengunduran diri atau pemecatan.

Apabila dikalkulasikan dengan aspek lain, pesangon yang diterima Parag Agrawal bisa mencapai 65 juta dollar AS atau (setara Rp 1.011 triliun).

Selain itu, dokumen SEC juga mencantumkan daftar para investor Twitter. Yang paling menarik perhatian adalah dicantumkannya nama perusahaan BUMN Arab Saudi dan perusahaan pribadi Pangeran Arab, Alwaleed bin Talal.

Hal ini yang kemudian memicu anggota DPR AS meminta Committee on Foreign Investment in the US (CFIUS) mengulas ulang pembelian Twitter oleh Elon Musk ini, terkait keamanan nasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat