1,3 Miliar Data Registrasi Kartu SIM Diduga Bocor, Pengamat Sebut Datanya Valid

- Sekitar 1,3 miliar nomor kartu seluler pengguna asal Indonesia beserta nomor induk kependudukan (NIK) atau nomor KTP diduga bocor dan dijual di forum online "Breached Forums".
Menurut keterangan penjual, miliaran data nomor HP dan NIK itu berasal dari registrasi kartu SIM prabayar.
Peneliti keamanan siber independen yang juga seorang bug hunter (pemburu celah keamanan internet) Afif Hidayatullah memastikan data yang dibagikan seorang pengguna bernama "Bjorka" ini valid.
Hal itu ia simpulkan berdasarkan penelusuran acak untuk beberapa sampel NIK dan nomor HP yang dibagikan secara cuma-cuma, yang jumlahnya mencapai 2 juta sampel data.
Baca juga: Data 1,3 Miliar Nomor HP Indonesia Diduga Bocor, Ada NIK dan Nama Operator

Untuk menelitinya secara spesifik, Afif menggunakan situs pengecekan NIK untuk penduduk di wilayah Tangerang.
Menurut dia, penduduk di wilayah tersebut pasti memiliki NIK dengan awalan "3671", di mana "36" merupakan kode Provinsi Banten dan "71" untuk kode Kota Tangerang.
Ia pun lantas mencari NIK dengan awalan tersebut dari sample database yang dibagikan gratis oleh hacker.
Ketika NIK dengan awalan 3671 ditemukan, ia kemudian mencocokkan NIK dengan nomor HP dan nama pemilik nomor HP tersebut melalui aplikasi GetContact.
"Ketika saya check salah satu sampel, terdapat NIK berikut '36711******' dengan nomor HP 62812****," jelas Afif.
"Dan ketika saya periksa lebih lanjut, ternyata pemilik NIK itu, yang bernama T** J***, sesuai dengan nama nomor HP yang ada di GetContact. Sehingga, saya dapat menyimpulkan data yang diberikan (Bjorka) masih valid," imbuh Afif.
Perlu dicatat, Afif melakukan pengujian pada sejumlah sampel data saja. Selain itu, data yang dibagikan secara gratis tadi juga hanya merupakan sampel data dengan waktu registrasi kartu SIM periode 2018-2020.
Ia juga belum mengetahui secara pasti dari mana asal kebocoran data nomor HP ini. Namun yang jelas, beberapa sampel yang ia jajal valid dan merupakan nomor HP milik pengguna asli yang memakai operator seluler Indonesia.
Senada dengan Afif, praktisi keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, juga mengatakan bahwa data tersebut kemungkinan besar berasal dari registrasi kartu SIM prabayar.
Sebab, menurut Alfons, data yang diekspos oleh hacker merupakan data yang menyangkut nomor telepon dan provider telekomunikasi.
Terkini Lainnya
- Acer Comeback ke Pasar Smartphone, Rilis HP Android Super ZX dan Super ZX Pro
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Segini Mahalnya Harga iPhone jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Link dan Cara Bikin Receiptify Spotify yang Tengah Ramai di Twitter
- Grup WA di Indonesia Sudah Bisa Tampung 512 Anggota
- Data 1,3 Miliar Nomor HP Indonesia Diduga Bocor, Ada NIK dan Nama Operator
- Samsung Luncurkan Tablet Tangguh Galaxy Tab Active4 Pro
- Pengguna WhatsApp di Indonesia Sudah Bisa Kirim File 2 GB