Kilas Balik Perjalanan Internet Explorer Sebelum Akhirnya “Disuntik Mati”

- Aplikasi browser kawakan Internet Explorer (IE) akhirnya resmi pensiun setelah 27 tahun beroperasi. Kabar Internet Explorer pensiun ini sejatinya telah diumumkan Microsoft sejak tahun lalu, tepatnya pada 19 Mei 2021.
Kala itu, lewat sebuah unggahan di blog perusahaan, Microsoft selaku pengembang aplikasi browser tersebut mengumumkan bahwa seluruh dukungan dari Internet Explorer ditutup sepenuhnya dari sistem operasi desktop Windows pada 15 Juni 2022.
Baca juga: Hilangnya Identitas BlackBerry
Sebelum Internet Explorer pensiun, Microsoft telah lebih dulu menghentikan sebagian dukungan layanan untuk browser tersebut. Pada 17 Agustus 2021, Internet Explorer sudah tak lagi mendapat dukungan layanan aplikasi office berbasis Cloud, Microsoft 365.
Dengan ditutupnya semua dukungan per 15 Juni 2022, maka aplikasi browser ini secara resmi terhenti di versi Internet Explorer 11. Pengguna desktop Windows tak lagi bisa mendapat update fitur dan sistem keamanan dari Internet Explorer di kemudian hari.
Bagi pengguna setia desktop Windows, mungkin sudah tak asing lagi dengan Internet Explorer. Aplikasi browser ini secara khusus didesain Microsoft untuk jadi salah satu ciri khas sistem operasi Windows.
27 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk sebuah aplikasi dapat bertahan di hati para pengguna. Sebelum resmi dipensiunkan, Internet Explorer sebenarnya sempat mengalami masa jaya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut KompasTekno sajikan sejarah perjalan Internet Explorer sebelum akhirnya “disuntik mati”.
Sejarah Internet Explorer
Dalam pengembangan awal Internet Explorer, Microsoft membeli lisensi dan menggunakan kode pemrograman yang bersumber dari browser Mosaic buatan perusahaan lain, Spyglass.
Dari kode pemrograman Mosaic itulah, Microsoft kemudian mengembangkan infrastruktur lebih lanjut untuk membuat aplikasi browser-nya sendiri. Internet Explorer kemudian memulai debutnya untuk pertama kali pada 16 Agustus 1995.
Internet Explorer dikenalkan ke publik oleh Microsoft tepat sebulan setelah perusahaan merilis sistem operasi Windows 95. Internet Explorer menjadi paket tambahan untuk mengakses layanan internet pada Windows 95.
Perlu diketahui, di era 1990’an, akses layanan internet sedang naik daun dan mulai berkembang. Pada masa itu, Internet Explorer menjadi salah satu jalan bagi Microsoft untuk merambah pasar industri web internet.
Sebelum Internet Explorer muncul, pengguna kala itu merambah internet dengan memakai aplikasi browser Netscape Navigator buatan perusahaan Netscape. Dikutip dari Cnet, Netscape berhasil menguasai lebih dari 50 persen pasar aplikasi browser hingga 1997.
Kehadiran awal Internet Explorer tidak langsung menggeser posisi Netscape Navigator dalam pangsa pasar aplikasi browser. Untuk menyaingi Netscape, Microsoft mengintegrasikan Internet Explorer langsung di Windows.
Skema integrasi itu dimulai pada 1996, saat Internet Explorer versi 3.0 dirilis. Dengan skema seperti itu, Microsoft bakal mendapat pasar Windows sekaligus Internet Explorer karena saling terintegrasi langsung.
Mimpi Microsoft untuk merajai panggung aplikasi browser dengan skema integrasi seperti itu tidaklah berjalan mulus. Beberapa pihak, termasuk Uni Eropa, kala itu menilai bahwa tindakan yang dilakukan Microsoft merupakan salah satu bentuk monopoli perdagangan.
Terkini Lainnya
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Sempat Keluar dari Indonesia, 4 Merek Smartphone Ini Comeback ke Tanah Air
- Keracunan Data, Modus Baru Menyasar Pelatihan AI
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- Broadcom dan TSMC Ingin Pecah Intel Jadi 2 Perusahaan
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Bocoran Harga Xiaomi 15 Ultra yang Meluncur Sebentar Lagi
- 2,5 Miliar Akun Gmail Terancam AI Hack
- Arti “Fortis Fortuna Adiuvat” yang Sering Muncul di Bio TikTok dan Instagram
- Paket Bundling Telkomsel WeTV, Harga Mulai Rp 12.000
- Instagram Stories Dikeluhkan Error, Pengguna Harus Melihat Lagi Konten yang Sudah Ditonton
- Liam Resmi Mundur dari RRQ Hoshi, Ini Deretan Prestasinya
- Jajaran Laptop Bertenaga Ryzen 6000 Siap Meluncur di Indonesia Mulai Bulan Ini
- Industri Telekomunikasi Stagnan: Kolaborasi atau Mati