Komitmen Huawei Bangun Ekonomi Digital di Asia Pasifik
- Perusahaan teknologi asal China, Huawei menggelar ajang Huawei APAC Digital Innovation Congress 2022 yang bertema Innovation for a Digital Asia Pacific, di Singapura, Kamis (19/5/2022).
Dalam gelaran tersebut, Huawei menegaskan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia-Pasifik, termasuk di Indonesia.
President Huawei Asia Pacific Region, Simon Lin sendiri tak menampik bahwa kawasan Asia Pasifik menyimpanan peluang digital yang melimpah.
Lin mengatakan, perusahaannya memiliki misi yang berbunyi “Dari Asia Pasifik, untuk Asia Pasifik”. Misi tersebut menjadi dasar komitmen Huawei untuk ikut andil membangun ekonomi digital Asia Pasifik.
Baca juga: Tinggalkan Intel dan AMD, Huawei Pakai Chip Sendiri untuk PC?
"Huawei ingin membantu Asia Pasifik membangun infrastruktur unggulan yang ramah lingkungan, menciptakan ekosistem industri yang maju dan berkembang, serta mendorong terwujudnya Asia Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan," kata Lin, sebagaimana tertuang dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Jumat (20/5/2022)
Salah satu cara untuk mencapai cita-cita tersebut adalah dengan memberikan pelatihan digital bagi sumber daya manusia (SDM) di kawasan Asia Pasifik.
Di wilayah Asia Pasifik, Huawei disebutkan telah menjalin kemitraan dengan hampir 1.000 perusahaan dan mitra cloud. Bersama dengan para mitranya itu, Huawei telah melatih 170.000 SDM digital lokal.
Dalam kurun waktu limat tahun, Huawei dan mitranya juga berencana menyediakan pelatihan digital untuk 500.000 sumber daya manusia (SDM) di kawasan Asia-Pasifik sebagai bagian dari upayanya untuk membangun ekosistem SDM yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi digital.
Huawei juga berencana untuk menginvestasikan 100 juta dollar AS (setara Rp 1,4 triliun) untuk mendukung startup di Asia Pasifik, melalui program Spark.
Target 100.000 talenta digital di Indonesia
Di Indonesia, Huawei juga telah menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi digital di dalam negeri.
Menurut keterangan tertulis terpisah, bulan lalu, Huawei bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Baca juga: Indonesia Kekurangan Talenta Digital, Kominfo Siapkan Beasiswa
Nota kesepahaman itu bertujuan untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi, meningkatkan kompetensi talenta digital, dan mendorong pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi digital.
CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen mengatakan bahwa digitalisasi telah mempercepat laju transformasi di seluruh sektor di Tanah Air.
Ia menegaskan, Huawei akan selalu berkomitmen untuk mendukung ekosistem melalui pengembangan digital.
"Sejalan dengan komitmen I Do, Kami akan konsisten memberikan sumbangsih dan menciptakan nilai tambah untuk membangun Indonesia yang terkoneksi sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, berkelanjutan, dan inspiratif," kata Jacky.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Huawei menyebutkan telah memupuk lebih dari 58.000 talenta digital. Menurut target perusahaan, Huawei akan menyiapkan sebanyak 100.000 talenta digital dari Indonesia pada tahun 2025.
Baca juga: Perbedaan Level Startup Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn
Membahas sedikit soal gelaran Huawei APAC Digital Innovation Congress 2022, ajang ini dihadiri oleh lebih dari 1.500 pejabat pemerintah, para pakar, peneliti, mitra dan analis dari lebih dari 10 negara di kawasan Asia Pasifik, untuk menilik masa depan inovasi digital dan ekonomi digital.
Pada konferensi ini, Indonesia diwakili oleh beberapa pihak, seperti Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Prawara.
Adapun topik yang diusung dalam gelaran ini antara lain perkembangan terkini dalam bidang TIK, percepatan transformasi digital di seluruh sektor industri, serta pembangunan hijau dan rendah karbon.
Terkini Lainnya
- Sejarah Silicon Valley, Tempat Bersarangnya Para Raksasa Teknologi
- YouTube Rilis Fitur Saweran "Jewels", Mirip Coin di TikTok
- Cara Buat Daftar Isi yang Bisa Diklik Otomatis di Google Docs
- Twilio Ungkap Rahasia Cara Memberi Layanan Pelanggan secara Maksimal
- Berapa Lama WhatsApp Diblokir karena Spam? Ini Dia Penjelasannya
- Fungsi Rumus AVERAGE dan Contoh Penggunaannya
- 2 Cara Menyembunyikan Nomor saat Telepon di HP dengan Mudah dan Praktis
- Kata POV Sering Keliru di Medsos, Begini Arti yang Benar
- Cara Langganan GetContact biar Bisa Cek Tag Nomor Lain
- Samsung Bikin Galaxy S25 Versi Tipis demi Saingi iPhone 17 Air?
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- AI Baru Buatan Induk ChatGPT Bisa Ambil Alih Komputer Pengguna
- Kenapa Fitur Find My Device Tidak Berfungsi? Begini Penjelasannya
- Hati-hati, Ini Dia Risiko Pakai Password Sama di Banyak Akun Media Sosial
- Cara Mengubah Tulisan WhatsApp jadi Kecil di iPhone dan HP Android
- Sejumlah Langkah Jembatani Kesenjangan Akses Internet di Indonesia
- Xiaomi Catat Penurunan Pendapatan untuk Pertama Kali
- Jadwal dan Link Live Streaming Final Mobile Legends SEA Games 2021
- Timnas E-sports Mobile Legends Indonesia Lolos ke Babak Grand Final SEA Games 2021
- 3 Cara Cek Tunggakan BPJS Kesehatan Via Online