Pertumbuhan Bisnis Iklan YouTube Turun Drastis

- Induk perusahaan Google, Alphabet merilis laporan keuangan terbarunya untuk kuartal I-2022.
Dalam laporan keuangan itu, disebutkan bahwa pendapatan (revenue) iklan (ads) dari YouTube di periode tiga bulan pertama 2022 (Januari-Maret) tercatat di angka 6,87 miliar dolar AS (sekitar Rp 99,5 triliun).
Jumlah pendapatan ini meningkat 14 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (kuartal I-2021) dengan nilai YouTube ads yang "hanya" mencapai 6 miliar dolar AS (sekitar Rp 86,8 triliun).
Meski meningkat, namun angka pertumbuhan 14 persen dari YouTube ads itu menurun drastis.
Baca juga: Aplikasi YouTube Bebas Iklan Akhirnya Dihapus
Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I-2021 misalnya, pendapatan YouTube dari iklan kala itu meningkat 49 persen jika dibandingkan dengan kuartal I-2020.
Alphabet Chief Financial Officer, Ruth Porat mengatakan lesunya pertumbuhan ini disebabkan oleh sejumlah pengiklan di Eropa yang miminimalisir pengeluaran iklannya di YouTube, sebagai efek dari invasi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, performa bisnis YouTube ads pada kuartal I-2021 juga disebut sangat positif berkat "Direct-Response Advertising", strategi yang memungkinkan Google menawarkan bisnis iklan YouTube secara langsung ke para merek atau brand.
Dengan begitu, wajar saja apabila pertumbuhan YouTube ads di kuartal I-2022 sulit menyaingi pertumbuhan periode yang sama sebelumnya, belum lagi dihambat oleh efek invasi Rusia ke Ukraina tadi.
Pendapatan Google Search dan Cloud meningkat
Terlepas dari YouTube ads, pendapatan Alphabet dari bisnis Google Search dan Google Cloud di kuartal-I 2022 juga turut meningkat.
Baca juga: Netflix Pertimbangkan Opsi Langganan Murah, tetapi Pakai Iklan
Revenue bisnis Google Search tercatat di angka 39,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 573 triliun), meningkat 24 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu pendapatan Google Cloud tercatat di angka 5,8 miliar dolar AS (sekitar Rp 84 triliun), melonjak 44 persen dari dari periode yang sama tahun lalu.
"Peningkatan bisnis (Search dan Cloud) ini terus membantu para pengguna dan pelaku bisnis bertransformasi secara digital dan melakukan semuanya secara online," ujar CEO Alphabet dan Google, Sundar Pichai dalam pengumuman laporan keuangan, dikutip KompasTekno dari Variety, Jumat (29/4/2022).
Secara keseluruhan, total pendapatan Alphabet di kuartal I-2022 sendiri tercatat di angka 68 miliar dolar AS (sekitar Rp 985 triliun), meningkat 23 persen apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, keuntungan bersih (net income) Alphabet tercatat di angka 16,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 237 triliun), menurun 8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Informasi lengkap mengenai laporan keuangan Alphabet bisa dilihat secara seksama di dokumen dalam tautan berikut ini.
Terkini Lainnya
- Unboxing dan Hands-on Oppo Find N5, Ponsel Lipat yang Mewah dan Praktis
- Smartphone Lipat Oppo Find N5 Meluncur Global, Ini Harganya
- Menggenggam Nubia V70 Series, HP Rp 1 Jutaan dengan Desain Premium
- Perbandingan Spesifikasi iPhone 16e Vs iPhone SE 2022
- Selisih Rp 200.000, Ini 4 Perbedaan Nubia V70 dan Nubia V70 Design
- Daftar Promo Samsung Galaxy S25, Ada Diskon Bank dan Trade-in
- Harga iPhone 16e di Singapura dan Malaysia, Indonesia Masih Menunggu Kepastian
- Apple C1 Resmi, Chip 5G Buatan Sendiri dan Debut di iPhone 16e
- Smartphone ZTE Nubia V70 dan V70 Design Resmi di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan
- Perbedaan Spesifikasi iPhone 16 Vs iPhone 16e
- Kamera Aksi GoPro Max 360 Dirilis, Bisa Rekam Video 360 Derajat
- Cara Download WhatsApp di Laptop Windows 10
- Samsung Galaxy A06 5G Meluncur, Jaminan Update OS 4 Generasi
- Cara Bikin Ucapan Menyambut Ramadhan 2025 Otomatis via Meta AI WhatsApp
- HP Samsung Ini Mendominasi Dipakai Carat di Konser Seventeen Bangkok
- Daftar HP 5G di Indonesia Berdasarkan Harga, Brand, dan Dukungan Operator Seluler
- Bisnis Metaverse Induk Facebook Rugi Rp 42 Triliun
- Mengapa "Suntik Mati" TV Analog 30 April Cuma di Tiga Wilayah, Ini Penjelasan Menkominfo
- Penghentian Siaran TV Analog Tahap I Dimulai di 3 Wilayah Mulai Besok, Ini Daftarnya
- Ini Wilayah yang Siaran TV Analognya Batal Dimatikan pada 30 April 2022