Bukti Game Mobile Lebih "Cuan" Dibanding PC dan Konsol
- Popularitas game mobile atau game yang dimainkan di perangkat genggam seperti ponsel/tablet terus meningkat. Indikasi ini terlihat dari riset baru yang dirilis oleh analis industri game, Newzoo.
Newzoo menyebutkan, pada 2021, game mobile menguasai pangsa pasar 52 persen industri game dunia. Dengan kata lain, game mobile kini lebih populer dibanding game konsol maupun PC.
Game mobile juga berkontribusi besar pada pemasukan industri game secara keseluruhan. Data Newzoo menunjukkan game mobile mendatangkan pendapatan 93,2 miliar dollar AS (Rp 1.340 triliun) pada tahun 2021. Jumlah itu naik 7,3 persen dibanding 2020.
Dari total pendapatan game mobile pada 2021, wilayah Asia Pasifik menjadi kontributor utama dengan kontribusi mencapai 59,8 miliar dollar AS (Rp 860 triliun). Tiga negara di Asia Pasifik dengan kontribusi tertinggi adalah:
- China: 30 miliar dollar AS (Rp 432 triliun)
- Amerika Serikat: 15,1 miliar dollar AS (Rp 217 triliun)
- Jepang: 13,7 miliar dollar AS (Rp 197 triliun)
Baca juga: Bos Microsoft Sebut Metaverse Sama Saja dengan Game
Selain karena faktor populasi yang besar, kontribusi besar China juga dipengaruhi oleh banyaknya perusahaan pengembang game di negara tersebut, seperti Tencent yang membuat game Call of Duty dan PUBG. Ada pula Mihoyo dengan game Genshin Impact.
Wilayah lain yang berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan game mobile adalah Amerika Latin, Afrika, dan Timur Tengah, dengan kontribusi sekitar 10 persen. Wilayah ini juga ditaksir akan memberikan kontribusi lebih tinggi beberapa tahun ke depan.
Sejumlah pencapaian itu menjadikan game mobile memiliki pertumbuhan pendapatan yang lebih cepat di industri dibanding game PC maupun konsol.
Alasan game mobile lebih populer
Dihimpun KompasTekno dari Android Police, Senin (7/2/2022), tingginya popularitas game mobile ini turut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya pertumbuhan pasar smartphone yang meningkat sejak 2010.
Eksistensi Android yang menyebar di berbagai belahan dunia juga membantu pengembang untuk membuat banyak game mobile di banyak model ponsel.
Di sisi lain, pandemi yang terjadi justru membatasi perusahaan seperti Microsoft dan Sony untuk membuat game kelas AAA (klasifikasi game dengan nilai produksi besar dan penjualan tinggi).
Baca juga: Mason Greenwood Dihapus dari Game FIFA 2022
Dikutip dari data Statista, jumlah pengguna smartphone di dunia saat ini 6 miliar, dan ditaksir naik menjadi 7 miliar pada 2024. Dengan demikian, pertumbuhan game mobile juga ditaksir akan meroket seiring naiknya jumlah pengguna smartphone di dunia.
Dalam laporannya, Newzoo memperkirakan pasar game mobile akan menghasilkan pendapatan sekitar 116 miliar dollar AS (Rp 1.668 triliun) pada tahun 2024.
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Cara Ganti Nama Zoom di HP dan Laptop
- Pengiriman Tablet Turun pada 2021, Ini Daftar 5 Merek Teratas
- Apa itu Night Market di Game "Valorant" dan Kapan Digelar?
- Ponsel Moto G Stylus 2022 Meluncur, Harga Rp 4 Jutaan
- Cara Cek Masa Aktif Kartu Axis lewat UMB dan Aplikasi