cpu-data.info

Peringatan dari Boeing, Jadi Petunjuk Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh?

Puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari ketujuh Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).
Lihat Foto

- Beberapa minggu setelah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, Boeing menerbitkan buletin keamanan untuk seluruh pilot yang menerbangkan pesawat B737 di seluruh dunia.

Buletin keamanan itu terbit setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan laporan awal investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Buletin keamanan yang diterbitkan pada 15 Februari 2021 dan dikirim ke semua maskapai di dunia yang mengoperasikan pesawat Boeing, seolah menjadi sedikit petunjuk penyebab SJ182 jatuh.

Baca juga: Pesawat Boeing B737 MAX Resmi Boleh Terbang Lagi

Dalam buletin tersebut, Boeing mengingatkan agar pilot-pilot selalu memonitor perilaku pesawat (attitude) dengan seksama. Sebab, insiden kecil saja bisa berujung fatal.

"Kru penerbangan aktif agar memperketat monitoring kondisi pesawat dan manajemen flight path (jalur penerbangan) untuk mencegah pesawat dalam kondisi upset," tulis Boeing seperti dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (18/1/2022).

Upset adalah kondisi di mana perilaku pesawat sulit untuk dikendalikan lagi. Dalam kasus Sriwijaya Air SJ182, KNKT menjelaskan pesawat B737-500 itu masuk dalam kondisi upset setelah perilaku pesawat terlalu miring.

KNKT sendiri juga mengonfirmasi bahwa Sriwijaya Air SJ182 mengalami apa yang disebut thrust asymmetry, yaitu kondisi di mana daya dorong mesin kanan dan kiri pesawat tidak sama, sehingga membuat sikap pesawat miring ke satu sisi.

Boeing dalam buletinnya juga menulis bahwa kehilangan kontrol penerbangan saat terbang, menjadi satu penyebab kecelakaan yang kontribusinya besar saat ini dalam dunia penerbangan komersil.

Baca juga: Apa Itu Autothrottle yang Berfungsi Anomali dalam Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182

Terkait kecelakaan SJ182, yang kemungkinan berawal dari masalah autothrust yang tergolong minor, Boeing berpendapat bahwa pilot harus tetap waspada akan tanda-tanda yang tidak normal sepanjang penerbangan.

Apa yang terjadi pada Sriwijaya Air SJ182

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam laporan awal (preliminary report) kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 melaporkan bahwa adanya anomali di perangkat throttle pesawat Boeing 737-500.

Tuas throttle di kokpit B737.Facebook/The 737 Handbook Tuas throttle di kokpit B737.
Throttle adalah tuas untuk mengatur tenaga yang dikeluarkan mesin di pesawat, tempatnya berada di tengah kokpit antara kursi pilot dan kopilot, karena dioperasikan oleh keduanya.

Tenaga Ahli KNKT Kapten Prita Wijaya, dalam konferensi pers Rabu (10/2/2021), mengatakan memang terjadi perbedaan daya dorong mesin (thrust asymmetry), tetapi ia juga mengatakan bahwa mesin kanan dan kiri tetap bekerja dengan normal.

Baca juga: Tentang Citra, Nama di Hidung Pesawat Sriwijaya Air SJ182

"Yang kita lihat memang berbeda (thrust), tapi mengapanya (bisa terjadi) masih didalami," ujar Kapten Prita.

Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa ada 13 komponen lain yang terkait dengan gerakan autothrottle ini.

"Mengapa anomali, penyebabnya komponen yang mana, kami belum bisa menentukan," kata Sorjanto kala itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat