Peringatan dari Boeing, Jadi Petunjuk Penyebab Sriwijaya Air SJ182 Jatuh?

- Beberapa minggu setelah kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182, Boeing menerbitkan buletin keamanan untuk seluruh pilot yang menerbangkan pesawat B737 di seluruh dunia.
Buletin keamanan itu terbit setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan laporan awal investigasi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Buletin keamanan yang diterbitkan pada 15 Februari 2021 dan dikirim ke semua maskapai di dunia yang mengoperasikan pesawat Boeing, seolah menjadi sedikit petunjuk penyebab SJ182 jatuh.
Baca juga: Pesawat Boeing B737 MAX Resmi Boleh Terbang Lagi
Dalam buletin tersebut, Boeing mengingatkan agar pilot-pilot selalu memonitor perilaku pesawat (attitude) dengan seksama. Sebab, insiden kecil saja bisa berujung fatal.
"Kru penerbangan aktif agar memperketat monitoring kondisi pesawat dan manajemen flight path (jalur penerbangan) untuk mencegah pesawat dalam kondisi upset," tulis Boeing seperti dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (18/1/2022).
Upset adalah kondisi di mana perilaku pesawat sulit untuk dikendalikan lagi. Dalam kasus Sriwijaya Air SJ182, KNKT menjelaskan pesawat B737-500 itu masuk dalam kondisi upset setelah perilaku pesawat terlalu miring.
KNKT sendiri juga mengonfirmasi bahwa Sriwijaya Air SJ182 mengalami apa yang disebut thrust asymmetry, yaitu kondisi di mana daya dorong mesin kanan dan kiri pesawat tidak sama, sehingga membuat sikap pesawat miring ke satu sisi.
Boeing dalam buletinnya juga menulis bahwa kehilangan kontrol penerbangan saat terbang, menjadi satu penyebab kecelakaan yang kontribusinya besar saat ini dalam dunia penerbangan komersil.
Baca juga: Apa Itu Autothrottle yang Berfungsi Anomali dalam Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182
Terkait kecelakaan SJ182, yang kemungkinan berawal dari masalah autothrust yang tergolong minor, Boeing berpendapat bahwa pilot harus tetap waspada akan tanda-tanda yang tidak normal sepanjang penerbangan.
Apa yang terjadi pada Sriwijaya Air SJ182
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam laporan awal (preliminary report) kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 melaporkan bahwa adanya anomali di perangkat throttle pesawat Boeing 737-500.

Tenaga Ahli KNKT Kapten Prita Wijaya, dalam konferensi pers Rabu (10/2/2021), mengatakan memang terjadi perbedaan daya dorong mesin (thrust asymmetry), tetapi ia juga mengatakan bahwa mesin kanan dan kiri tetap bekerja dengan normal.
Baca juga: Tentang Citra, Nama di Hidung Pesawat Sriwijaya Air SJ182
"Yang kita lihat memang berbeda (thrust), tapi mengapanya (bisa terjadi) masih didalami," ujar Kapten Prita.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa ada 13 komponen lain yang terkait dengan gerakan autothrottle ini.
"Mengapa anomali, penyebabnya komponen yang mana, kami belum bisa menentukan," kata Sorjanto kala itu.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- Game Free Fire Dituduh Jiplak PUBG, Ini Kata Garena
- Tecno Pova Neo Resmi Masuk di Indonesia, Baterai 6.000 mAh Harga Rp 1 Jutaan
- Ingin Jadi Kontributor Freepik untuk Tambah Penghasilan? Begini Caranya
- Fitur Baru PeduliLindungi, Bisa Scan QR Code Tanpa Internet
- Syarat dan Cara Menghasilkan Uang lewat NFT