Twitter Rombak Cara Lapor Tweet Bermasalah agar Lebih Jelas
- Twitter bakal merombak cara pengguna dalam melaporkan tweet (report tweet) yang dianggap bermasalah atau melanggar kebijakan Twitter.
Perombakan ini disebut bakal membuat proses pelaporan tweet jadi lebih bermakna. Di samping itu, skema report tweet yang baru ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi yang lebih kaya dari tweet yang dilaporkan pengguna.
Terkait hal ini, Twitter dilaporkan tengah melakukan uji coba sebuah skema report tweet baru pada sekelompok kecil pengguna asal Amerika Serikat.
Dalam gambar yang dibagikan, Twitter terlihat menyiapkan antarmuka jendela report tweet yang baru.
Baca juga: Kebijakan Baru Twitter, Pengguna Dilarang Unggah Foto Tanpa Seizin Pemilik
Antarmuka fitur report tweet yang baru
Perbedaan yang paling kentara, jendela report baru kini terdiri dari beberapa proses, termasuk gathering info (penghimpunan informasi) dan validate (validasi laporan). Proses ini sendiri belum ada di antarmuka pelaporan tweet yang ada saat ini.
Pada proses pengumpulan informasi, Twitter menyiapkan tiga pertanyaan. Tiga pertanyaan ini agaknya yang bakal membuat Twitter bisa mendapatkan informasi yang lebih kaya dari penggunanya terkait tweet yang dilaporkan bermasalah.
Pertanyaan pertama dalam proses pengumpulan informasi ini adalah soal peruntukan laporan tersebut dibuat. Pengguna bisa mengajukan laporan untuk satu atau lebih pihak dalam empat kategori yang tersedia, yaitu:
- Myself (apabila tweet dianggap berpotensi memengaruhi pribadi pengguna itu sendiri)
- Someone else (tweet dianggap memengaruhi orang lain)
- A specific group of people (tweet dianggap berpotensi memengaruhi kelompok grup tertentu, misalnya kelompok ras atau agama tertentu)
- Everyone on Twitter (tweet dianggap berpotensi memengaruhi seluruh pengguna Twitter)
Pertanyaan ketiga di proses pengumpulan informasi, pengguna diminta untuk memerinci bagaimana tweet tersebut bisa dianggap pengguna bermasalah atau melanggar aturan kebijakan Twitter.
Ada beberapa opsi yang disediakan Twitter terkait dengan potensi masalah yang dilaporkan. Pengguna tinggal mencentang opsi yang paling cocok menurutnya.
Setelah proses pengumpulan informasi selesai, pengguna masuk ke proses validasi laporan. Di bagian ini, Twitter akan secara otomatis menyimpulkan kebijakan Twitter yang mungkin dilanggar oleh tweet yang dilaporkan ini, berdasarkan tiga pertanyaan di proses pengumpulan informasi sebelumnya.
Bila pengguna merasa kesimpulan aturan yang berpotensi dilanggar tweet tersebut sudah cocok, pengguna tinggal melanjutkan proses validasi laporan dengan klik "Yes, continue report".
Bila dirasa kesimpulan yang diberikan Twitter belum cocok, pengguna bisa memilih aturan Twitter lain yang mungkin dinilai lebih cocok pada tweet yang bermasalah tersebut.
Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Twitter Luncurkan Notifikasi Khusus HIV di Indonesia
Hindari laporan tak jelas
Selama ini, pengguna sebenarnya bisa melaporkan tweet yang dianggap bermasalah di Twitter. Namun, pelaporan tweet ini mengharuskan pengguna menentukan sendiri aturan Twitter mana yang sekiranya dilanggar oleh tweet tersebut.
Dengan adanya skema baru (proses pengumpulan informasi dan validasi), Twitter berharap laporan tweet dari pengguna menjadi lebih kaya dan lebih jelas. Dengan demikian, Twitter juga bisa menganalisis potensi masalah dan pelanggaran kebijakan secara lebih tepat.
"Ini membantu kami mengatasi hal-hal yang tidak diketahui. Kami juga ingin memastikan bahwa jika ada masalah baru yang muncul — yang mungkin belum ada aturannya — ada cara bagi kami untuk mempelajarinya," kata Fay Johnson, direktur manajemen produk Twitter di tim kesehatan.
Baca juga: Perjalanan Jack Dorsey, Twit Pertama hingga Pamit Tinggalkan Twitter
Twitter menolak berkomentar saat ditanya, apakah perubahan tersebut akan membutuhkan lebih banyak moderator manusia. Twitter menyatakan bahwa skema report tweet yang baru itu akan menggunakan moderasi campuran, yakni moderasi manusia dan moderasi otomatis untuk memproses informasi.
Setelah diuji coba dalam sekelompok kecil di AS, skema report tweet yang baru ini bakal dilrilis ke lebih banyak pengguna mulai tahun 2022, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechCrunch, Rabu (8/12/2021).
Terkini Lainnya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global
- Cara Edit Foto Background Merah untuk Daftar SIPSS 2025, Mudah dan Praktis
- AI Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Sudah Ada di iPhone
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Pokemon Unite Bagi-bagi 2.000 Aeos Gratis, Begini Cara Dapatkan
- Member BTS Bikin Akun Instagram, Ini Rekor yang Dipecahkan
- Daftar Operator Seluler dengan Internet Terkencang di Indonesia, Telkomsel Teratas
- Elon Musk Posting "Meme" Josef Stalin, Sindir CEO Baru Twitter?
- 9 Topik yang Banyak Dicari Netizen Indonesia di Google Search 2021