Siaran TV Analog Tidak Jadi Dimatikan pada 17 Agustus 2021
- Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) menunda proses migrasi siaran televisi (TV) analog (Analog Switch Off/ASO) ke siaran TV digital.
Proses pelaksanaan ASO tahap pertama yang semula bakal digelar pada tanggal 17 Agustus 2021 kini batal dilaksanakan. Sebagai gantinya, pihak Kominfo mengatakan akan melakukan penjadwalan ulang bersama dengan tahapan ASO berikutnya.
Dengan demikian, siaran TV analog pun tak jadi dimatikan pada 17 Agustus mendatang. Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail menjelaskan bahwa terdapat sejumlah pertimbangan di balik penundaan tersebut.
Baca juga: Poin-poin Migrasi TV Analog ke Digital, Mulai 1 Agustus 2021
Salah satunya adalah pemerintah dan seluruh elemen masyarakat saat ini sedang fokus terhadap penanganan dan pemulihan kondisi pandemi Covid-19.
Salam konferensi pers online pada Jumat, (6/8/2021), Ismail mengatakan bahwa Pihak Kemenkominfo juga mempertimbangkan kesiapan teknis para pemangku kepentingan untuk melakukan migrasi ke siaran televisi digital.
"Kami juga menerima banyak masukan dari berbagai elemen publik dan masyarakat yang menyarankan agar proses analog switch off tahap pertama ini tidak dilakukan pada 17 agustus 2021," ujar Ismail
Proses penghentian ASO diatur dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 6 Tahun 2021. Akibat dari penundaan ini, pihak Kominfo berencana untuk mengubah atau mengadakan revisi terhadap PM tersebut.
Baca juga: Ingin Tahu TV Anda Sudah Digital atau Belum? Begini Cara Mengeceknya
Meski demikian, Ismail masih belum mengungkap kapan jadwal pelaksanaan migrasi ASO berikutnya bakal diselenggarakan.
"Tanggal pastinya akan diumumkan segera setelah peraturan menteri dilakukan revisi dan ditandatangani pak menteri," pungkas Ismail.
Pelaksanaan ASO sendiri mulanya dibagi menjadi lima tahap. Tahap pertama akan dilaksanakan paling lambat 17 Agustus 2021 dan diakhiri pada 2 November 2022 mendatang.
Pada tahap pertama, Kominfo akan mematikan siaran televisi analog di sejumlah wilayah di Aceh, Riau, Banten, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Agar tetap dapat menyaksikan televisi, masyarakat diimbau untuk beralih ke televisi digital.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak
- Orang Indonesia Doyan Ketik "Wkwkwk" Saat Tertawa, Ini Asal-usulnya
- Motorola Edge S Pro Meluncur dengan Kamera 108 MP
- Skin Mobile Legends Gratis Ini Bisa Diklaim Mulai 7 Agustus
- Shutterstock dan OnlyFans Wajib Bayar Pajak di Indonesia
- Game "Honor of Kings" Disebut Candu, Tencent Perketat Aturan Main