Rekor Dunia, Kecepatan Internet Tembus 319 Terabit Per Detik

- Peneliti gabungan dari National Institute of Information and Communications Technology (NICT) di Jepang memecahkan rekor dunia untuk kecepatan internet.
Dalam publikasi terbaru mereka yang dipamerkan di ajang International Conference on Optical Fiber Communications bulan lalu, disebutkan bahwa pengujian yang dilakukan menghasilkan kecepatan internet hingga 319 Tbps.
Angka tersebut lebih tinggi dari rekor kecepatan internet NICT sebelumnya yang mentok di 178 Tbps pada 2020 lalu.
Baca juga: Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia
Rekor baru ini berkali-kali lipat lebih kencang dibanding kecepatan internet rumahan tercepat yang biasanya berada di angka 10 Gbps.
Berdasarkan penelitian NICT, pengujian kecepatan internet ini sebenarnya mengandalkan infrastruktur kabel optik sepanjang sekitar 3.000 km yang sudah ada.
Namun, mereka menggunakan sejumlah teknologi pendukung lainnya, salah satunya adalah kabel fiber optik yang terdiri dari empat inti (4-core) yang bisa mentransmisikan data dengan cepat dari kabel fiber optik satu inti (single-core).
Dengan kabel optik tersebut, sinyal data bisa ditransmisikan di "jalur" yang terpisah secara bersamaan dengan metode yang dinamai wavelength-division multiplexing (WDM).
Untuk menambah data yang ditransmisikan dan juga jarak tempuhnya, para peneliti lantas menggunakan "pita frekuensi" yang jarang digunakan dengan metode amplifikasi kabel optik.
Baca juga: Daftar Negara dengan Kecepatan Internet 5G Terkencang
Meski kecepatan internet yang dihasilkan NICT menyentuh angka 319 Tbps dan terkesan "mustahil" untuk direalisasikan, teknologi yang dipakai sendiri disebut bisa diaplikasikan ke infrastruktur jaringan terkini.
Sebab, teknologi kabel fiber optik 4-core tadi memiliki diameter yang sama dengan kabel fiber optik single-core, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari InterestingEngineering, Kamis (15/7/2021).
Sehingga, proses integrasi teknologi 4-core ke teknologi fiber optik yang sudah ada akan lebih sederhana, dibanding harus merombak atau meng-upgrade infrastruktur jaringan.
Dengan begitu, kecepatan internet bisa dibuat lebih ngebut dari sebelumnya dengan proses yang boleh jadi lebih cepat juga.
Baca juga: Adu Kencang Kecepatan Download Smartphone 5G, Siapa Juaranya?
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Rilis, Pengganti iPhone SE
- 3 Cara Blokir Telepon Spam di WhatsApp yang Mengganggu
- Daftar Pinjol Legal dan Ilegal yang Diakui OJK per Februari 2025
- 3 Cara Gabungkan File Microsoft Word buat Skripsi dan Makalah
- Daftar Harga Netflix di Indonesia, Mulai Rp 54.000
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Twitter Umumkan Penutupan Fleet
- WhatsApp Resmi Bisa Dipakai di 4 Perangkat Bersamaan, Ponsel WA Tidak Harus Online
- Kominfo Mulai Tata Ulang Pita Frekuensi 2,3 GHz
- Inikah Tampang dan Spesifikasi Samsung Galaxy M22?
- Bocoran Awal Kehadiran Samsung Galaxy S30