Hacker Bobol Server EA, Curi Kode Penting Game FIFA 21

- Server perusahaan game raksasa asal Amerika Serikat, Electronic Arts (EA), dibobol oleh peretas (hacker). Aksi tersebut diduga terjadi pada 6 Juni lalu.
Akibatnya, sejumlah source code (kode sumber) atau kodepenting yang bisa digunakan untuk mengembangkan game besutan EA dicuri peretas.
Adapun beberapa file yang dicuri mencakup source code milik FIFA 21, FIFA 22, game engine Frostbite, dan lain sebagainya. Peretas mengklaim besaran file yang berhasil dicuri mencapai 780 GB.
Namun, pihak EA memastikan bahwa tidak ada data pemain yang ikut dicuri dalam aksi peretasan ini. Berdasarkan laporan Motherboard, para peretas ini tampaknya belum merilis data tersebut ke publik.
Baca juga: Hacker Korea Utara Berupaya Bobol Server Pembuat Vaksin Covid-19
Para peretas ini tampaknya akan lebih memilih untuk menjual data yang berhasil dicuri melalui sejumlah forum di internet. Mereka diduga akan menjual data tersebut kepada penawar tertinggi.
Belum diketahui siapa sebenarnya identitas pencuri ini. Yang jelas, pihak EA membenarkan bahwa server mereka memang sempat diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"Kami tengah menginvestigasi gangguan terkini yang melanda server kami, di mana source code dari sejumlah game, begitu juga sejumlah tool, berhasil dicuri," ujar pihak EA.
Mereka melanjutkan bahwa data pemain yang tersimpan di server-nya aman, sehingga para pemain tak perlu khawatir terkait berbagai masalah privasi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari VG247, Jumat (11/6/2021).
Saat ini, EA menjelaskan bahwa pihaknya tengah bekerja sama dengan pihak terkait untuk menginvestigasi kasus peretasan ini lebih lanjut, serta telah melakukan sejumlah pembaruan terhadap sistem mereka.
"Kami telah menerapkan sejumlah peningkatan keamanan dan memastikan bahwa (peretasan) tidak memiliki dampak yang berarti terhadap game-game atau bisnis kami," imbuh pihak EA.
Sempat melanda CD Projekt Red
Ini bukan pertama kalinya perusahaan pengembang game diretas. Sekitar Februari lalu, pengembang game asal Polandia, CD Projekt Red (CDPR) mengonfirmasi bahwa mereka menjadi target dari serangan siber.
Baca juga: Elon Musk Jadi Incaran Kelompok Peretas Anonymous
Para peretas mengklaim berhasil mencuri data penting milik perusahaan, termasuk source code sejumlah game dan dokumen lain.
Menurut CDPR, peretas berhasil masuk ke dalam jaringan internal perusahaan, menanamkan ransomware dan mengambil sejumlah data yang tersimpan di dalamnya.
Peretas juga meninggalkan sebuah pesan yang mengatakan bahwa data milik perusahaan telah dienkripsi dan peretas meminta tebusan.
Hacker tersebut lantas mengeklaim bahwa mereka berhasil mencuri source code dari game Cyberpunk 2077, The Witcher 3: The Wild Hunt, dan Gwent: The Witcher Card Game.
Tak cuma itu, peretas juga mengklaim telah mengantongi dokumen penting perusahaan yang terkait dengan data keuangan, SDM, dokumen dengan investor, dan lainnya.
Terkini Lainnya
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9
- 2 Cara Beli Tiket Kapal Feri Online untuk Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Laptop Asus BR1100 Resmi di Indonesia, Sasar Kegiatan Belajar Online
- Kena Ransomware, Perusahaan Ini Bayar Tebusan Bitcoin Senilai Rp 156 Miliar
- Ponsel Tecno Spark 7 Pro Resmi Masuk Indonesia, Baterai 5.000 mAh Harga Rp 1 Jutaan
- Siasat Baru Apple Rayu Pengguna Android agar Beralih ke iPhone
- Line Resmi Luncurkan Bank Digital di Indonesia