Infinix vs Xiaomi: Reviewer Gadget Sebut Bos Xiaomi "Offside"

- Vendor smartphone Infinix dan Xiaomi tengah menjadi sorotan setelah saling sindir di media sosial, terkait postingan perbandingan spesifikasi ponsel di akun masing-masing.
Bahkan, Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse sampai turun tangan dan mencoba meluruskan bahwa spesifikasi ponsel Redmi 9T yang diduga menjadi bahan perbandingan untuk Infinix Hot 10s, dianggap sebagai keliru.
Beberapa warganet pun "terbelah" melihat langkah Alvin, ada yang mendukung, dan ada pula yang membantah sikap Alvin.
Baca juga: Pengamat Sebut Drama Xiaomi dan Infinix Untungkan Kedua Pihak
Pengulas (reviewer) gadget dari kanal YouTube Tangan Belang, Tira, mengibaratkan langkah Alvin seperti seorang pemain sepak bola yang mengoper bola ke teman satu timnya di dekat gawang lawan, namun bola itu melewati batas pemain belakang.
Di dunia sepak bola, istilah semacam ini biasa disebut offside.
"Alvin Tse sebagai Country Director Xiaomi Indonesia, agak sedikit offside kali ini," ujar Tira ketika dihubungi KompasTekno, Jumat (4/6/2021).
Sebelum offside atau melangkah di luar batas, Tira melihat Alvin sebagai sosok yang dekat dengan para penggemar Xiaomi. Bahkan, tak jarang ia menanggapi berbagai keluhan konsumen dan Mi Fans di media sosial.
Namun kali ini ia menyayangkan langkah bos Xiaomi tersebut, karena dianggap bersifat reaktif.
Terlebih, Tira menilai Xiaomi pun juga gemar membandingkan produknya dengan para kompetitor, baik di media sosial maupun di momen peluncuran, sehingga langkah Alvin seharusnya tidak perlu dilakukan.
Tanda tak percaya diri

Menyoal brand yang sering membuat perbandingan, Tira berpendapat bahwa hal tersebut merupakan pertanda bahwa sebuah vendor tidak percaya diri akan keunggulan produknya masing-masing.
"Ini adalah salah satu strategi brand yang tidak terlalu percaya diri dengan kelebihan produknya, sehingga harus mencari pembanding untuk lebih meyakinkan konsumen," tutur Tira.
Baca juga: Xiaomi Indonesia Berencana Laporkan Postingan Infinix ke Kementerian
Ia menambahkan bahwa konsumen sejatinya bisa membuat keputusan sendiri tanpa dipengaruhi oleh sebuah vendor.
Di saat yang sama, sebuah vendor, lanjut Tira, sebaiknya juga lebih fokus untuk menyampaikan kelebihan apa saja yang dimiliki oleh produknya masing-masing, alih-alih membuat perbandingan.
"(Tabel) perbandingan dari brand hanya dibuat untuk memenangkan produknya sendiri. Dan perbandingan spesifikasi tidak bisa menjadi patokan untuk keseluruhan user experience yang akan didapatkan dari suatu produk," imbuh Tira.
Terkini Lainnya
- Poco M7 Pro 5G Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,8 Juta
- Siap-siap, Harga iPhone Bakal Semakin Mahal gara-gara Tarif Trump
- Grok Jadi Aplikasi Terpisah, Bisa Diunduh di HP dan Desktop
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- Pengamat Sebut Drama Xiaomi dan Infinix Untungkan Kedua Pihak
- Pura-pura Menyelamatkan Garuda
- Satu Akun WhatsApp Segera Bisa Dipakai di Empat Perangkat
- Samsung Galaxy M62 Masuk Indonesia, Baterai 7.000 MAh Harga Rp 6 Juta
- Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy Tab A7 Lite di Indonesia