Google Gabungkan Wear OS dan Samsung Tizen untuk Smartwatch

- Google telah mengumumkan sistem operasi Android versi terbaru, Android 12, dalam ajang konferensi pengembang aplikasi tahunan Google I/O 2021.
Seperti sebelum-sebelumnya, selain mengenalkan sistem operasi Android teranyar, Google juga turut mengumumkan inovasi-inovasi terkini. Salah satunya adalah soal kerja sama dengan Samsung untuk menciptakan sistem operasi untuk perangkat wearable.
Kedua perusahaan menggabungkan dua OS wearable device, yakni Wear OS dari Google dan Tizen dari Samsung, menjadi satu platform yang ditujukan untuk perangkat wearable seperti smartwatch.
Baca juga: Google Umumkan Android 12 dengan Tampilan Baru
"Dengan bekerja sama, kami memadukan kelebihan masing-masing sehingga menghasilkan kinerja lebih tinggi dan daya tahan baterai lebih lama, serta menyediakan lebih banyak aplikasi," tulis Bjorn Kilburn, Direktur Manajemen Produk Wear Google, di sebuah posting blog.
Platform gabungan ini disebut sebagai "Wear". Ada kemungkinan julukan tersebut belum final dan masih bisa berubah. Kendati demikian, Google sudah sesumbar mengenai kelebihan-kelebihan yang bakal ditawarkannya.
We’re combining the best of @wearosbygoogle and @SamsungMobile Tizen into a unified wearable platform. ? Apps will start faster, battery life will be longer and you'll have more choice than ever before, from devices to apps and watch faces. #GoogleIO pic.twitter.com/vj2aYZD81x
— Google (@Google) May 18, 2021
Wear diklaim mampu mempersingkat waktu start up aplikasi hingga menjadi 30 persen lebih cepat. Platform Wear yang bersifat unified juga akan mempermudah developer dalam mengembangkan aplikasi untuk perangkat wearable.
Google pun menjanjikan bakal merilis lebih banyak aplikasi untuk Wear.
"YouTube Music juga akan hadir di Wear akhir tahun ini, dilengkapi dengan fitur seperti unduhan cerdas agar pelanggan dapat menikmati musik saat dalam perjalanan," kata Kilburn.
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wired, Rabu (19/5/2021), Wear rencananya bakal dirilis pada tahun ini, antara lain lewat produk-produk smartwatch Galaxy yang akan datang dari Samsung.
Baca juga: Tiga Vendor yang Mendominasi Pasar Smartwatch 2020
Sistem operasi terpadu ini pun nantinya bisa digunakan oleh vendor wearable lainnya, tak hanya produk keluaran dari Google dan Samsung saja. Salah satu pabrikan yang juga bakal memakainya adalah Fitbit.
Dengan demikian, Kilburn mengatakan konsumen bakal memiliki opsi produk wearable yang lebih banyak dari pada sebelumnya.
Terkini Lainnya
- Cara Bikin Poster Ramadan 2025 pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- YouTube Gangguan Pagi Ini, Pengguna Mengeluh Down dan Error
- Google Umumkan Android 12 dengan Tampilan Baru
- Ini Beda Xiaomi Redmi Note 10s dan Redmi Note 10 di Indonesia
- WhastApp Menurun, Telegram dan Signal Meroket
- Spesifikasi dan Harga Xiaomi Redmi Note 10s di Indonesia