GothamChess Ulas Permainan Catur Dewa Kipas Saat Lawan WGM Irene

- Pecatur GothamChess mengomentari pertandingan catur antara Dewa Kipas (Dadang Subur) dan Woman Grandmaster (WGM) Irene Sukandar yang digelar pada Senin (23/3/2021) di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Komentar dari pria yang memiliki nama asli Levy Rozman tersebut tertuang dalam sebuah video berdurasi 18 menit yang diunggah baru-baru ini di kanal GothamChess di YouTube.
Seperti diketahui, pertarungan antara Pak Dadang dan WGM Irene berlangsung selama tiga ronde dan ketiganya dimenangi oleh WGM Irene.
Baca juga: Ditanya Apakah Dewa Kipas Curang, GothamChess: Saya Harus Percaya Chess.com
Levy, yang sempat menjadi bulan-bulanan netizen Indonesia beberapa waktu lalu lantaran dianggap sebagai penyebab akun Pak Dadang diblokir, mengomentari ketiga ronde tersebut.
Ia juga turut memaparkan pendapatnya terkait langkah-langkah apa saja yang dibuat oleh kedua pemain, terutama langkah Dewa Kipas.
Di game pertama, Levy mengungkap bahwa Pak Dadang melakukan satu kesalahan besar, yaitu memindahkan posisi menteri ke C8.
"Langkah ini mengabaikan posisi gajah yang tadinya dilindungi. Dari sini, tekanan yang diterima (Dewa Kipas) akan semakin besar," ujar Levy.
Levy lantas menghargai permainan Pak Dadang di game kedua. Namun, ada satu blunder yang membuat pola permainannya berantakan.
Ia lantas mengibaratkan permainan di game kedua ini dengan pertarungan antara petinju profesional melawan petinju amatir.
"Game kedua awalnya seimbang, tetapi ada kesalahan pada pola pemindahan pion yang membuat segalanya menjadi hancur," kata Levy.
Baca juga: Bos Chess.com Buka-bukaan soal Alasan Blokir Akun Dewa Kipas
"Seperti melihat petinju berpengalaman melawan petinju amatir, ketika petinju amatir melayangkan pukulan, maka petinju profesional akan menghindar dan lantas melayangkan serangan balik," imbuh Levy.
Di game ketiga, Levy memuji langkah awal (opening) yang dilakukan oleh Dewa Kipas. Hanya saja, pola permainan dan posisi pion di tengah permainan membuat langkah Pak Dadang di ronde ini sangat terbatas.
"Opening (Dewa Kipas) tidak buruk, tapi buah caturnya tidak bisa bergerak dengan leluasa karena ada kesalahan struktural, di mana area tengah papan catur diblokir oleh dirinya sendiri," tutur Levy.
Pak Dadang curang?

Usai mengomentari ketiga game tadi, Levy kemudian memberikan pendapat pribadinya terkait catur dan kasus pemblokiran akun Dewa Kipas yang turut berdampak padanya.
Terkini Lainnya
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- Fenomena Unik Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Ini Alasannya
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar
- Video: Hasil Foto Konser Seventeen di Bangkok, Thailand, dan Tips Rekam Antiburik
- ZTE Blade V70 Max Dirilis, Bawa Baterai 6.000 mAh dan Dynamic Island ala iPhone
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Cara Cek Numerologi di ChatGPT yang Lagi Ramai buat Baca Karakter Berdasar Angka
- 61 HP Samsung yang Kebagian One UI 7
- AMD dan Nvidia Kompak Umumkan Tanggal Rilis GPU Terbarunya
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Indonesia Ingin Jadi "Hub" Jaringan Kabel Bawah Laut Dunia
- Qualcomm Snapdragon 860 Meluncur, Chipset Penerus Snapdragon 855
- Unboxing dan Hands-on Samsung Galaxy A32 Harga Rp 3 Jutaan
- Poco X3 Pro Resmi Meluncur, Ini Harganya
- Setahun Covid-19, Ini Cerita Grab Indonesia Beradaptasi di Tengah Pandemi