cpu-data.info

4 Upaya WhatsApp agar Tak Ditinggal Penggunanya, Singgung Apple hingga Bikin Status WA

Ilustrasi WhatsApp
Lihat Foto

- Pembaruan persyaratan layanan dan pembaruan aplikasi yang digulirkan WhatsApp pada awal Januari lalu telah menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran penggunanya.

Poin yang paling banyak disoroti dari kebijakan baru ini ialah soal berbagi data pengguna antara WhatsApp dan perusahaan induknya, Facebook.

Akibat pembaruan ini pula, sejumlah pengguna WhatsApp memilih untuk pindah ke aplikasi perpesanan instan lainnya, seperti Signal dan Telegram.

Awalnya kebijakan baru ini akan mulai berlaku pada 8 Februari mendatang. Jika pengguna tidak menyetujui pembaruan ini, pengguna diarahkan ke laman help center untuk menghapus akunnya.

Namun, WhatsApp mengakui pembaruan kali ini banyak menimbulkan pertanyaan dan membuat pengguna salah paham.

Akhirnya, WhatsApp memutuskan untuk menunda pembaruan tersebut hingga 15 Mei, dengan alasan agar pengguna lebih memahami maksud kebijakan baru WhatsApp.

Baca juga: Status Resmi WhatsApp Dikabarkan Bisa Curi Rekening Bank, Benar atau Hoaks?

Sembari menunggu pembaruan ini benar-benar diterapkan, WhatsApp juga berupaya meyakinkan pengguna bahwa pembaruan ini "aman" untuk pengguna WhatsApp.

Berikut KompasTekno rangkum upaya-upaya yang telah dilakukan WhatsApp sejauh ini.

1. Menerbitkan klarifikasi awal

Pengguna di Indonesia sendiri mulai mendapatkan notifikasi bahwa bakal ada penerapan kebijakan baru pada 7 Januari 2021.

Hanya berselang dua hari, WhatsApp kemudian mengklarifikasi bahwa pembaruan kali ini berfokus pada interaksi antara pengguna dengan WhatsApp Business.

Menurut laman FAQ WhatsApp, pelaku bisnis yang menggunakan infrastruktur hosting Facebook akan dapat mengelola obrolan WhatsApp, menjawab pertanyaan, dan mengirimkan informasi berguna seperti tanda terima pembelian dengan pelanggan mereka.

Ketika pengguna memilih berkomunikasi dengan pelaku bisnis yang menggunakan  infrastruktur hosting Facebook ini, baik melalui telepon, e-mail, atau WhatsApp, pelaku bisnis dapat menggunakan informasi tersebut untuk tujuan pemasarannya, mungkin juga termasuk iklan di Facebook.

Meski demikian, pengguna masih diberikan kebebasan untuk memilih, apakah mereka ingin berinteraksi dengan akun bisnis tersebut atau tidak.

Sedangkan terkait masalah berbagi data dengan Facebook, WhatsApp mengatakan hal ini sebenarnya sudah dilakukan WhatsApp sejak 2016.

Namun, data terbatas yang dibagikan kepada Facebook tersebut hanya di ranah backend untuk kebutuhan infrastruktur perusahaan. Pembaruan kali ini tidak mengubah hal tersebut.

WhatsApp turut menegaskan bahwa dalam kebijakan baru, pihaknya masih menggunakan sistem enkripsi secara end-to-end, sehingga baik WhatsApp maupun Facebook tidak dapat mengakses percakapan pribadi pengguna.

Baca juga: Mulai Ditinggal Pengguna, WhatsApp Pasang Iklan Besar di Koran

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat