Pengecer Borong 3.500 PS5 Pakai "Bot"

- Konsol teranyar Sony, PlayStation 5 (PS5) sudah meluncur dan bisa didapatkan di sejumlah negara. Namun, tak sedikit peminat yang terpaksa kecewa karena tidak bisa mendapatkan suksesor PS4 tersebut. Sebab, konsol ini ternyata langka di pasaran.
President & CEO Sony Computer Entertainment, Jim Ryan bahkan sempat menyebut bahwa semua PS5 sudah "ludes" terjual, memukul harapan para calon peminangnya.
Kini, penyebab kelangkaan PS5 ini perlahan mulai terlihat. Pasalnya, salah satu grup reseller atau pengecer asal Inggris bernama "CrepChiefNotify" mengaku bahwa mereka telah berhasil mendapatkan ribuan unit PS5 selang penjualan perdananya pada 19 November lalu.
Baca juga: Sony Janji Tambah Stok PS5 Sebelum Akhir Tahun
Dalam sebuah unggahan Twitter, akun @CrepChiefNotify sesumbar bahwa mereka berhasil mendapatkan kurang lebih 2.500 unit PS5 dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penjualan perdananya di kawasan Eropa.
Congratulations to our members ?????
— CrepChiefNotify (@CrepChiefNotify) November 20, 2020
In less than 24 hours of the release of the PS5 and our members have secured over 2,500 consoles this morning.?
?
?Stop missing out, reselling isn't going away so jump in fast and maximise your profits.? pic.twitter.com/WUTBFWNHfE
Angka 2.500 unit PS5 tersebut belum ditambah lagi dengan sekitar 1.000 unit PS5 yang telah CrepChiefNotify dapatkan melalui kanal pemesanan (pre-order) September lalu. Sehingga, total PS5 yang sudah berhasil mereka dapatkan berjumlah sekitar 3.500 unit.
Baca juga: Daftar Toko yang Buka Pre-order PS5 di Indonesia
Konon, grup reseller yang memiliki anggota inti 12 orang ini menggunakan software bot untuk memantau stok PS5 di sejumlah situs dan memborongnya apabila sudah di-restock oleh sistem.
Dampaknya, peminat PS5 yang "antre" membeli di situs online bakal kalah cepat dengan bot yang biasanya bekerja gesit. Sehingga para calon pembeli ini tidak kebagian konsol yang mereka idam-idamkan.
Nah, apakah metode yang tampak merugikan peminat PS5 ini normal dan tidak melawan hukum?
Legal di Inggris
Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Telegraph, Jumat (27/11/2020), di Inggris, penggunaan bot melanggar hukum apabila digunakan untuk mendapatkan tiket, seperti tiket konser, tiket festival, dan lain sebagainya.
Baca juga: Cerita Pemilik Pertama PS5 di Dunia, Dapat Gratis Sebelum Resmi Dijual
Artinya, kegiatan memanfaatkan bot dalam segmen ritel, seperti apa yang dilakukan CrepChiefNotify tadi, termasuk legal lantaran tidak ada hukum yang melarangnya. Hal ini yang kemudian disinyalir membuat kelompok reseller semacam itu bermunculan.
Lantas, bagaimana nasib 3.500 unit konsol PS5 yang sudah didapat tadi? Seperti tujuan yang dipaparkan di situs resmi CrepChiefNotify, mereka bakal menjualnya kembai demi meraup keuntungan.
Pihak Sony sendiri tampaknya belum memberikan tanggapan resmi soal pemborong PS5 yang, boleh jadi, lebih banyak bot, sampai-sampai stoknya habis di pasaran.
Dalam sebuah ungahan Twitter, mereka hanya mengatakan bahwa PS5 langka lantaran permintaannya jauh lebih tinggi dibanding pasokan yang disiapkan.
Sony pun berjanji bakal menambah stok PS5 menjelang musim liburan akhir tahun, yang biasanya menyumbang angka penjualan tinggi untuk produk elektronik.
Namun, tidak disebutkan berapa stok yang akan ditambah, berikut jumlah PS5 yang sudah terjual di pasaran.
We want to thank gamers everywhere for making the PS5 launch our biggest console launch ever. Demand for PS5 is unprecedented, so we wanted to confirm that more PS5 inventory will be coming to retailers before the end of the year - please stay in touch with your local retailers.
— PlayStation (@PlayStation) November 25, 2020
Terkini Lainnya
- Meta Rilis 2 Model AI Llama 4 Baru: Maverick dan Scout
- Kisah Kejatuhan HP BlackBerry: Dibunuh oleh Layar Sentuh
- AI Google Tertipu oleh April Mop, Tak Bisa Bedakan Artikel Serius dan Guyonan
- Smartwatch Garmin Vivoactive 6 Meluncur, Pertama dengan Fitur Alarm Pintar
- Vimeo Rilis Fitur Streaming ala Netflix, Kreator Indonesia Gigit Jari
- YouTube Shorts Tambah Fitur Editing Video untuk Saingi TikTok
- Trump Tunda Pemblokiran TikTok di AS, Beri Waktu 75 Hari Lagi
- Apakah Dark Mode Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- 3 Cara Upload File ke Google Drive dengan Mudah dan Praktis
- 7 Tips Hemat Penyimpanan Akun Google Gratis Tanpa Langganan
- 2 Cara Melihat Password WiFi di HP dengan Mudah dan Praktis
- 10 Cara Mengatasi WhatsApp Web Tidak Bisa Dibuka dengan Mudah, Jangan Panik
- iPad Dulu Dicaci, Kini Mendominasi
- iOS 19 Rilis Juni, Ini 26 iPhone yang Kebagian dan 3 iPhone Tidak Dapat Update
- Intel dan TSMC Sepakat Bikin Perusahaan Chip Gabungan di AS
- Jika UU Perlindungan Data Pribadi Masuk Prolegnas 2021, DPR Diminta Kerja Lebih Cepat Lagi
- Bukan Dua, Ini 3 Game Gratis PS Plus Desember 2020
- Terungkap, Komponen Termahal iPhone 12 Tidak Terpakai di Indonesia
- Xiaomi Umumkan Redmi Note 9 dan Note 9 Pro Versi Kencang
- Redmi Watch Resmi Meluncur, Arloji Pintar Harga Rp 600.000-an