Kisah Dua Remaja yang Bantu Lunasi Utang Orangtua dengan Game
- Dua remaja asal Inggris, Ben dan Matthew Horton, telah membuat bangga orangtuanya. Sejak kecil, anak kembar itu sudah bisa mencari uang sendiri lewat game.
Bahkan, lewat hobinya itu, keduanya dapat membantu melunasi utang hipotek rumah orangtua mereka yang berada di Norfolk, Inggris.
Ben dan Matthew, yang kini berusia 20 tahun, pertama kali mendapat penghasilan dari game sebesar 600 poundsterling (sekitar Rp 11,3 juta), saat keduanya masih berumur 13 tahun.
Sang ayah, Mark Horton, pada awalnya kaget ketika mengetahui kedua putranya memiliki saldo sebesar itu di rekening tabungan mereka. Ia merasa curiga kedua anaknya mendapat uang sebanyak itu dari menjual narkoba.
Namun, pemikiran tersebut hanya sebatas prasangka buruk Mark. Bukannya kecanduan narkoba, kedua putra Mark justru terpikat dengan hal lain, yakni video game.
Baca juga: Studi: Bermain Video Game Meningkatkan Perasaan Bahagia
Berbeda dari remaja kebanyakan, rasa kecanduan yang dialami Ben dan Matthew malah menimbulkan hal yang positif.
Semua bemula dari online game bernama Roblox, sebuah online game gratis yang memungkinkan penggunanya mendesain permainan (minigame) mereka sendiri, dan memainkan game kreasi pemain lain.
Karena gemar memainkan online game tersebut, Ben dan Matthew memutuskan untuk mencoba membuat kreasi mini-game mereka sendiri. Keduanya pun menciptakan game Boat Ride, sebuah mini-game bertemakan dunia fantasi layaknya Disney World.
Awalnya, Boat Ride dapat dinikmati oleh pemain secara gratis. Kemudian, Ben dan Matthew memutuskan untuk menghadirkan fitur premium di dalam mini-game buatan mereka.
Fitur premium memungkinkan pemain lain untuk bisa terbang menjelajahi dunia Boat Ride menggunakan jet-pack. Keduanya mematok harga sebesar 5 poundsterling (sekitar Rp 94.000) kepada setiap pemain yang ingin menikmati fitur tersebut.
Baca juga: Menelusuri Jejak Maradona di Video Game
"Kami hanya mendapatkan uang saku sebanyak 1 poundsterling (sekitar Rp 18.000) setiap minggunya. Jadi, 5 poundsterling pertama sangatlah berarti bagi kami," kata Matthew.
Seiring berjalannya waktu, para pemain lain mulai berdatangan untuk memainkan mini-game besutan si kembar. Alhasil, keduanya sukses mengumpulkan dana sebesar 600 poundsterling (sekitar Rp 11,3 juta) hanya dari Roblox.
Tak berhenti sampai di situ saja, keduanya berniat untuk mengasah kemampuan mereka di bidang video game.
Ben memilih untuk mendalami bahasa pemrograman dan belajar desain antarmuka, sedangkan Matthew memproduksi video untuk memasarkan game bikinan mereka. Uniknya, mereka mempelajari semua hal tersebut murni dari internet.
Pada usia 16 tahun, keduanya mengambil langkah besar dengan keluar dari sekolah untuk konsentrasi di bidang yang mereka jalani.
Terkini Lainnya
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Hati-hati, Hacker Gunakan File ZIP untuk Menyusup ke Windows
- Dua Perangkat Apple Ini Sekarang Dianggap "Gadget" Jadul
- Menelusuri Jejak Maradona di Video Game
- Bagikan Data Pengguna Tanpa Izin, Facebook Didenda Rp 85 Miliar
- Daftar Laptop yang Ditenagai Prosesor Intel "Tiger Lake" di Indonesia
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Oppo A15 di Indonesia
- Mengenal Chris Hughes, Sosok Pendiri Sekaligus Penentang Facebook