Begini Cara Mengurangi Kecanduan Media Sosial Menurut Psikolog
- Di era digital saat ini, tak bisa dipungkiri bahwa media sosial memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia.
Media sosial adalah tempat untuk mengekspresikan diri, terhubung dengan teman dan keluarga, mencari informasi, hingga untuk menghabiskan waktu luang.
Di satu sisi, media sosial memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi penggunanya.
Namun di sisi lain, media sosial justru memiliki segudang dampak buruk, salah satunya yaitu dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Psikolog klinis dari Komunitas Love Yourself Indonesia, Alif Aulia Masfufah, mengatakan bahwa dampak buruk yang dimaksud yaitu dapat menimbulkan rasa insecure, cemas, dan overthinking terhadap apapun yang telah mereka lihat dari media sosial.
Oleh karena itu, muncul sebuah tren yang disebut sebagai detoks medsos atau puasa" media sosial.
Ini merupakan upaya seseorang menjauhkan diri dari media sosial dengan tujuan untuk menjaga kesehatan psikologis mereka.
Baca juga: Begini Tanda-tanda Orang yang Harus Puasa Media Sosial
Detoks medsos perlu dilakukan apabila seseorang sudah terlalu kecanduan media sosial hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Lantas, bagaimana cara melakukan puasa media sosial?
Kesadaran diri sendiri
Aulia mengatakan bahwa detoks media sosial harus diawali dengan niat yang diciptakan dari diri setiap orang.
"Sadar diri dulu medsos itu benar-benar media yang seharusnya tidak membuat hidup kita lebih terpuruk. Hal-hal yang seperti itu harus dibiasakan dulu di pikiran kita," ujar Aulia.
Kesadaran yang dimaksud berkaitan dengan niat awal seseorang untuk memulai detoks medsos. Misalnya, memikirkan apa sebenarnya fungsi media sosial dan kerugian apa yang akan diterima ketika kita terlalu menghabiskan banyak waktu di dunia maya.
"Sadar kalau medsos itu banyak ruginya, bikin jadi insecure, atau kita bisa recall pengalaman dan hal-hal yang tidak enak. Atau membandingkan diri kita dengan orang lain. Nah, kita harus sadar dulu, karena kalo tidak sadar, itu susah," tutur Aulia.
Membuat mindset tentang fungsi media sosial
Dalam hal ini, Aulia mengatakan bahwa sebaiknya seseorang harus mengetahui lebih dulu, apa tujuan mereka menggunakan media sosial.
Terkini Lainnya
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- Twitter Hapus Twit yang Doakan Donald Trump Meninggal karena Corona
- Kakek 94 Tahun Pecahkan Rekor 1 Juta Follower Instagram Tercepat
- Game "Among Us" Dongkrak Unduhan Discord
- Microsoft Rilis Surface Laptop Go, Ringan dan Lebih Murah
- Mengenal Jaringan Kabel Bawah Laut, Jalan Tol Internet Dunia