Ini Bedanya Super WiFi dari Kominfo dengan WiFi Konvensional
- Sulitnya akses internet di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) Indonesia, membuat pemerintah harus bergerak untuk membenahi permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, Kemenkominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) kini tengah menguji coba teknologi Super Wifi untuk menyalurkan akses internet gratis ke daerah 3T di Indonesia.
Kepala Divisi Infrastruktur Backbone Badan Akesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Feriandi Mirza mengatakan bahwa Super WiFI merupakan teknologi WiFi yang jangkauannya lebih luas dibandingkan dengan wifi konvensional.
Baca juga: Kominfo Siapkan Internet Gratis Super WiFi, Apa Itu?
"Super WiFi sebenarnya adalah WiFi juga seperti biasa, tapi dengan jangkauan yang lebih luas," ujar Mirza kepada KompasTekno, Selasa (29/9/2020).
Menurut Mirza, Super WiFi mampu menjangkau hingga 500 meter atau lebih apabila tidak ada batasan penghalang apapun. Sementara WiFi konvensional cakupannya hanya sekitar 50 meter.
"Kalau WiFi yang pada umumnya mungkin hanya bisa menjangkau sekitar 50 meter secara optimal, dengan super wifi bisa sampai 500 meter, (jika tidak ada obstacle atau penghalang) bahkan lebih," ujar Mirza.
Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada daya jangkauan sinyal WiFi yang diperoleh dan kapasitas pengguna yang bisa mengakses sinyal WiFi secara bersamaan.
Dalam ilustrasi gambar yang diperoleh KompasTekno dari BAKTI, terlihat bahwa Super Wifi mampu menjangkau kawasan permukiman hingga jarak minimal 300 meter dari titik tower pemancar sinyal.
"Di ilustrasi tertulis 300 meter karena kita ambil coverage minimal saja yang secara optimal bisa tercapai," ujar Mirza.
Adapun kapasitas penggunaan Super WiFi bergantung pada jumlah kapasitas maksimal dari backhaul yang tersedia. Semakin besar backhaul, maka kapasitas pengguna maksimal juga akan naik. Super WiFI sendiri menggunakan frekuensi unlicensed band di spektrum 2,4 GHz.
Sebelumnya pada pekan lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate telah meninjau proyek pembangunan Super Wifi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Jangan Taruh Router WiFi di Dekat Microwave, Ini Alasannya
Dalam kunjungannya itu, Johnny mengatakan bahwa akses internet gratis Super WiFI diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi digital.
"Negara memberikan akses gratis (Super WiFi) agar bisa digunakan untuk hal yang produktif dan untuk mendukung ekonomi digital," jelas Johnny.
Proyek Super WiFi ini mendapat pendanaan dari Universal Service Obligation (USO). BAKTI juga akan bermitra dengan dua perusahaan penyedia layanan ISP yakni Telkom dan PT. Dwi Tunggal Putra (DTP).
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya
- Spesifikasi Lengkap dan Harga Vivo V20 dan V20 SE di Indonesia
- Beda Rp 1 Juta, Apa Beda Vivo V20 dan V20 SE?
- Fitur NFC di Vivo V20 Bisa Jadi Pengganti Kartu Akses
- Ini Fitur-fitur Unggulan Kamera Vivo V20 dan V20 SE
- Trafik Data Tri Terdongkrak 25 Persen Selama Pandemi