Twitter Buka Lagi Pengajuan "Centang Biru"?

- Twitter dikabarkan akan mengembalikan lagi pengajuan verifikasi akun atau penyematan lencana atau centang biru, setelah menangguhkannya sejak 2017 lalu. Pengajuan verifikasi kemungkinan akan menggunakan sistem baru.
Informasi ini dikuak oleh Jane Manchun Wong, engineer yang hobi mengoprek sistem media sosial, termasuk Twitter. Dalam akun Twitter Wong, ia menemukan opsi "Request Verification" di bagian "Personal Information".
Twitter mengonfirmasi hal ini dan mengatakan bahwa fitur itu belum muncul secara publik. Selama masa penangguhan, verifikasi akun dilakukan secara ad hoc atau diberikan secara khusus.
Baca juga: Twitter Mulai Uji Coba Fleets, Fitur Mirip Instagram Stories
Hal ini kadang membuat bingung pengguna Twitter, bagaimana bisa sebuah akun mencapatkan lencana biru. Lencana biru sendiri diberikan untuk menandai sebuah akun high-profil atau berpengaruh bagi banyak pengguna.
Biasanya, akun terverifikasi diberikan kepada selebriti, tokoh publik, politisi, dan influencer. Namun, tidak semua akun terverifiikasi memberikan dampak baik, sebagaimana yang diharapkan Twitter.
Tahun 2017 lalu, Twitter sempat diprotes karena memberikan lencana biru pada akun Jason Kessler. Kessler diketahui pihak pendukung supremasi kulit putih yang mengorganisir protes rasial di Charlotterville, Virginia, Agustus 2017 lalu.
Banyak yang mengatakan akun Kessler tidak berhak mendapat lencana biru. Twitter pun mengakui bahwa pemberian lencana biru kepada akun Kessler salah.
Baca juga: Instagram Permudah Pengajuan Centang Biru
"Kami menyadari telah menciptakan kebingungan ini dan butuh untuk menyelesaikannya. Kami telah menghentikan untuk sementara semua verifikasi umum yang dikerjakan dan akan melaporkan kembali segera," tulis Twitter kala itu.
Verification was meant to authenticate identity & voice but it is interpreted as an endorsement or an indicator of importance. We recognize that we have created this confusion and need to resolve it. We have paused all general verifications while we work and will report back soon
— Twitter Support (@TwitterSupport) November 9, 2017
Pada tahun 2018, Twitter membuka kembali verifikasi akun secara perlahan. Beberapa akun diketahui 'beruntung' mendapatkan lencana biru.
Baca juga: Posting Twitter Kini Bisa Dijadwal, Begini Caranya
Salah satunya penulis buku kontroversial Fire and Fury, Michael Wolff. Ada pula akun lain yakni Mick Mulvaney, Kepala Kantor Manajemen dan Anggaran Amerika Serikat, dan salah satu editor media Fast Company, Anjali Khosla.
Dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Jumat (12/6/2020), dalam waktu dekat Twitter akan mempublikasikan dokumen bagaimana sebuah akun bisa mendapatkan lencana biru.
Harapannya, proses verifikasi akan bisa lebih transparan dan pengguna Twitter lain akan lebih paham mengatak perusahaan memutuskan untuk memberikan lencana biru kepada sebuah akun.
Terkini Lainnya
- Hasil Foto Kamera 200 MP Samsung Galaxy S25 Ultra, Di-crop Tetap Jernih
- Takut Kendala Bahasa saat Nonton Konser di Luar Negeri? Coba Fitur Samsung S25 Ultra Ini
- Cara agar Tidak Menerima Pesan WhatsApp dari Orang Lain Tanpa Blokir, Mudah
- Meta Resmi Setop Program Cek Fakta di AS, Ini Gantinya
- Isi E-mail Lamaran Kerja dan Contoh-contohnya secara Lengkap
- Honor 400 Lite Meluncur, Mirip iPhone Pro dengan Dynamic Island
- Saham-saham Perusahaan Teknologi dan Game Berjatuhan Jelang Pemberlakuan Tarif Trump
- Fitur Baru WhatsApp: Matikan Mikrofon sebelum Angkat Telepon
- Apple Kirim 5 Pesawat Penuh iPhone ke AS untuk Hindari Dampak Tarif Trump
- Cara Bikin Action Figure ChatGPT dari Foto dengan Mudah, Menarik Dicoba
- Spesifikasi dan Harga Poco M7 Pro 5G di Indonesia
- Harga Bitcoin Anjlok gara-gara Tarif Trump
- Gara-gara Satu Twit X, Pasar Saham AS Terguncang dan Picu "Market Swing" Rp 40.000 Triliun
- Kekayaan Apple Turun Rp 10.718 Triliun akibat Tarif Trump
- Samsung Rilis Real Time Visual AI, Fitur AI yang Lebih Interaktif
- Sebanyak 300.000 Akun Nintendo Dibobol Hacker
- Android 11 Versi Beta Sudah Bisa Diunduh di Smartphone Pixel
- Ponsel Samsung di Korea Selatan Tampilkan Iklan lewat Aplikasi Bawaan
- Amazon Larang Kepolisian AS Pakai Teknologi "Face Recognition"
- Asisten Pintar "Jovi" di Vivo V19 Bantu Pengguna Lebih Fit Hadapi New Normal