Pemakaian "Ad Blocker" di Smartphone Meningkat di 2019
![Ilustrasi fitur ad blocker di smartphone.](https://asset.kompas.com/crops/kRSfeLmZbp6U-bTDtiT8i6ZC4Bs=/198x0:1108x607/1200x800/data/photo/2020/02/07/5e3d5697d0a87.png)
- Pengguna fitur pemblokir iklan atau biasa disebut ad blocker kian bertambah dari tahun ke tahun. Bahkan, fitur tersebut kini lebih banyak digunakan di perangkat mobile (smartphone atau tablet) ketimbang desktop (PC).
Kesimpulan ini diperoleh dari sebuah studi terbaru bertajuk "2020 Adblock Report" yang digadang oleh firma iklan asal Amerika Serikat, Blockthrough.
Berdasarkan riset tersebut, jumlah pengguna ad blocker di perangkat mobile pada kuartal empat (Q4) 2019 tercatat sudah menembus angka 527 juta.
Angka tersebut meningkat 64 persen jika dibandingkan dengan jumlah pengguna ad blocker mobile di periode yang sama pada tahun 2016 yang mencapai 309 juta.
Menurut pihak Blockthrough, peningkatan ini disebabkan oleh semakin banyaknya pengguna yang menjelajah situs menggunakan smartphone mereka lewat peramban yang bisa memblokir iklan secara bawaan (default).
![Grafik jumlah pengguna adblocker di mobile.](https://asset.kompas.com/crops/nTyubul5Y8aZZ_F9SpFt5JbOzoo=/90x17:1192x752/750x500/data/photo/2020/02/07/5e3d51747397a.png)
Adapun peramban yang paling banyak menyumbang jumlah pengguna ad blocker adalah UC Browser dan Opera.
Kedua peramban, menurut Blockthrough, ini memiliki jumlah pengguna masing-masing 403 juta dan 123 juta per Desember 2019.
Diketahui, saat ini UC Browser, Opera, Brave, dan peramban serupa lainnya memiliki kemampuan untuk memblokir iklan secara otomatis tanpa harus dinyalakan terlebih dahulu di menu pengaturan.
Baca juga: Iklan YouTube yang Ditonton Kurang dari 30 Detik, Gratis
Selain jumlah pengguna ad blocker mobile, Blockthrough juga membeberkan jumlah pengguna ad blocker yang berasal dari desktop (PC).
Tidak sesubur mobile, jumlah pengguna ad blocker di segmen desktop pada Q4 2019 berjumlah 236 juta pengguna, atau 16 persen lebih sedikit dibanding periode yang sama tiga tahun lalu (282 juta).
Penurunan ini disebut-sebut karena pengguna masa kini memang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama perangkat mobile mereka, seperti smartphone, ketimbang desktop, seperti dirangkum KompasTekno dari Cnet, Senin (10/2/2020).
Sebagian besar peramban desktop sendiri, seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, hingga Safari, harus mengandalkan sejumlah extension (aplikasi di dalam peramban) untuk memblokir iklan.
Beberapa di antaranya seperti AdBlock Plus, AdBlock, AdGuard, Adblock Ultimate, hingga uBlock Origin.
Baca juga: Pengguna Android Disarankan Hapus 17 Aplikasi Ini
Terkini Lainnya
- Riset: Pengguna iPhone Lebih Cepat Ganti HP Baru
- Netflix Buka Restoran, Bawa Konsep Serial dan Film Populer
- 2 Cara Menghentikan SMS Spam Iklan Pinjol yang Mengganggu
- Cara Blokir SMS Spam dan Promosi di HP Samsung
- MSI "Pede" Jual Konsol PC Handheld Lebih Mahal dari Asus dan Lenovo
- 4 Cara Bikin Kartu Ucapan Lebaran 2025 untuk Hampers, Cepat dan Bisa Cetak Sendiri
- Unboxing Moto G45 5G, HP Pertama Motorola "Comeback" ke RI
- Tablet "Flagship" Huawei MatePad Pro13.2 Meluncur, Bawa Fitur Olah Dokumen Level PC
- Motorola Resmi Kembali ke Indonesia, Bawa HP Moto G45 5G
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Meluncur, Harga Rp 31 Jutaan
- Huawei Mate XT Ultimate Resmi Rilis Global, Smartphone Lipat Tiga Harga Rp 60 Juta
- Cara Menghapus Cache di HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- iPhone SE Tidak Ada Lagi, Ini Gantinya?
- Begini Kemampuan AI di PC Gaming Handheld MSI Claw 8 AI Plus
- Bocoran 4 Saudara Kembar Oppo Find X9