Dengan 5G, Ibu Kota Baru Diharapkan Akan Jadi "Hub" Digital di Asia

JAKARTA, - Pemerintah telah menetapkan bahwa Indonesia akan memiliki ibu kota baru pada 2024 mendatang. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan agar jaringan 5G dapat beroperasi di wilayah tersebut.
Menurut Menteri Kominfo, Johnny Plate, pemerintah akan menjadikan ibu kota baru nanti sebagai "ibu kota cerdas". Maksud "cerdas" dalam hal ini adalah pemanfaatan jaringan 5G untuk pengembangan teknologi di sana.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Jalur Palapa Ring Khusus untuk Ibu Kota Baru
"Dalam kaitannya dengan transformasi ekonomi itu, ibu kota baru kita juga rencananya diimplementasikan teknologi 5G, deployment teknologi 5G, dan pemanfaatan 5G," kata Johnny saat ditemui di kantor Kementerian Kominfo, Selasa (28/1/2020).
Johnny pun mengatakan ibu kota baru tersebut nantinya diharapkan akan dapat mengadopsi teknologi-teknologi baru yang memanfaatkan jaringan 5G, seperti misalnya kendaraan otonom.
"Ibu kota di mana sistem di dalamnya juga dipadati dengan teknologi digital. Kita berharap ibu kota baru kita menjadi salah satu digital hub di Asia," lanjut Johnny.
Ia pun mengatakan bahwa saat ini ada beberapa perusahaan teknologi yang melakukan uji coba jaringan 5G di Indonesia, seperti misalnya Qualcomm dan Huawei.
"Uji cobanya semuanya berhasil. Melalui trial 5G ini, mudah-mudahan diimplementasi di ibu kota negara baru kita. Kami harapkan ekosistemnya siap," kata Johnny.
Baca juga: Mengenal JamRide, Ojek Online yang Sudah Beroperasi di Ibu Kota Baru
Kendati demikian, menurut Johnny, ada tiga pertimbangan pemerintah untuk memutuskan penggunaan jaringan 5G atau tidak.
Faktor yang pertama adalah pilihan teknologi. Faktor tersebut terkait dengan kebijakan-kebijakan atau arah arah keputusan teknologi yang akan ditempuh.
Faktor kedua adalah ekonomi. Kemudian faktor ketiga adalah letak dan posisi geostrategis terkait wilayah yang akan mengadopsi jaringan 5G.
"Sehingga nanti di situ AI, robotik, nanti bisa berperan dengan baik, sehingga dia bermanfaat. Investasi 5G cukup mahal, sehingga perlu ekosistemnya juga siap," pungkas Johnny.
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?