Huawei Gandeng TomTom Garap Peta Digital Pengganti Google Maps
- Sejak masuknya nama Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan Amerika Serikat, vendor teknologi asal China ini tak lagi bisa membeli software dan hardware dari perusahaan Amerika Serikat.
Karena kebijakan ini pula, Huawei tak dapat menggunakan layanan Google Mobile Service (GMS) pada ponselnya. Layanan GMS sendiri antara lain Gmail, Photos, Google Play Store, dll.
Salah satu dari layanan GMS yang tak bisa digunakan oleh Huawei adalah Google Maps. Oleh karena itulah, Huawei dikabarkan menggandeng TomTom untuk menggarap layanan peta digital sebagai pengganti Google Maps.
Hal tersebut diutarakan oleh pihak TomTom. Menurut mereka, kerja sama ini sudah dikesepakatan oleh kedua perusahaan.
Juru bicara TomTom, Remco Meerstra, mengatakan kesepakatan telah disetujui beberapa waktu lalu. Namun kerja sama ini belum diumumkan kepada publik oleh perusahaan.
Kendati demikain, Meerstra enggan memberikan perincian lebih lanjut tentang isi perjanjian kerja sama tersebut.
TomTom, yang sedang beralih dari menjual perangkat ke menawarkan layanan perangkat lunak, menjual divisi telematika ke Bridgestone Jepang tahun lalu untuk fokus pada bisnis terkait peta digital.
Baca juga: Pendapatan Huawei Dilaporkan Tetap Naik Meskipun Diblokir AS
Dihimpun KompasTekno dari Reuters, Senin (20/1/2020), melalui kesepakatan tersebut, berarti Huawei nantinya dapat menggunakan layanan peta, informasi lalu lintas, dan navigasi milik TomTom untuk mengembangkan aplikasi pada smartphone-nya.
Untuk diketahui, TomTom pun kabarnya tengah banting stir model bisnis dari yang sebelumnya menjual perangkat, menjadi menjual jasa dan layanan perangkat lunak.
Pada tahun lalu, TomTom menjual divisi telematika mereka ke Bridgstone dengan tujuan ingin
fokus pada bisnis terkait peta digital.
Seperti diketahui sebelumnya, kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang melarang Huawei membeli komponen software dan hardware dari perusahaan yang berasal dari AS, membuat Huawei cukup kerepotan.
Baca juga: Huawei Disebut Akan Luncurkan Penerus Mate X di Kuartal III 2020
Huawei masuk dalam daftar bernama "Entity List" lantaran karena dianggap dapat mengancam keamanan nasional AS.
Hal itulah yang menyebabkan Huawei tidak bisa menggunakan layanan-layanan inti Google, termasuk Google Maps, Chrome, dan YouTube pada smartphone buatannya.
Terkini Lainnya
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk
- 10 Cara Mengubah Tulisan di WhatsApp Menjadi Unik, Mudah dan Praktis
- Ini Dia, Jadwal Rilis Global dan Daftar HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS 2
- 2 Tim Indonesia Lolos Grand Final "Free Fire" FFWS Global 2024 di Brasil
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16