cpu-data.info

Pantau dan Laporkan Banjir di Jakarta lewat Situs PetaBencana

Wilayah-wilayah Jadetabek yang terdampak banjir pada pergantian tahun 2020 di situs PetaBencana.id
Lihat Foto

- Banjir kembali menerjang Jakarta dan wilayah sekitarnya menyusul hujan deras pada malam Tahun Baru 2020. Hingga pagi ini, Selasa (2/2/2019) air masih menggenang di sejumlah area. Beberapa ruas jalan pun ditutup.

Untuk memantau situasi banjir di Jadetabek, pengguna internet bisa membuka laman PetaBencana.id yang menyajikan peta banjir secara dan interaktif.

PetaBencana.id menampilkan peta dengan disertai label berwarna sesuai tingkat keparahan banjir yang terjadi di wilayah bersangkutan.

Baca juga: Cara Cek Penutupan Jalan karena Banjir di Jakarta lewat Google Maps

Warna merah artinya Siaga 1 dan tinggi banjir di atas 150 cm. Warna jingga artinya Siaga 2 dan tinggi banjir sekitar 71 cm hingga 150 cm.

Lalu Siaga 3 bertanda kuning yang artinya tinggi banjir antara 10 cm hingga 70 cm. Terakhir, Siaga 4 bertanda hijau yang artinya Anda diminta berhati-hati.

Saat label warna suatu wilayah di-klik, situs akan menampilkan informasi tentang banjir di daerah tersebut, termasuk lokasi persisnya, ketinggian air, dan update terakhir.

Berdasarkan pantauan KompasTekno di situs PetaBencana.id, sampai berita ini diturunkan, sebagian wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang masih tergenang banjir dengan tingkat keparahan bervariasi.

Di samping Jadetabek, PetaBencana.id juga bisa menyajikan informasi banjir di tiga kota lainnya, yakni Surabaya, Bandung, dan Semarang.

Baca juga: Facebook Aktifkan Safety Check untuk Banjir di Jabodetabek

Anda juga bisa berpartisipasi secara aktif melaporkan banjir yang terpantau dengan mengunggah tweet dengan tagar #banjir dan mention akun @petabencana, mengirim pesan Facebook ke @petabencana.id, atau pesan Telegram /banjir ke @bencanabot.

Selain itu, Anda dapat melapor lewat aplikasi Qlue, PasangMata, dan Z-Alert lewat fitur yang tertera pada masing-masing aplikasi.

PetaBencana.id merupakan proyek kolaborasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pacific Disaster Center, dan Humanitarian OpenStreetMap Team.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat