Kilas Balik Desain Layar Smartphone dalam Satu Dekade

- Masih ingat smartphone apa yang Anda genggam 10 tahun lalu? Bagaimana wujudnya? Seberapa luas layarnya dibanding smartphone yang Anda gunakan untuk membaca artikel ini?
Hampir satu dekade lalu, tepatnya pada 2010, konon disebut-sebut sebagai awal "tahunnya smartphone".
Kala itu, smartphone Android memulai titik kejayaannya, iPhone mulai meningkatkan hardware-nya, hingga akhirnya mulai menghimpit eksistensi BlackBerry yang masih mahsyur saat itu.
Demi bertahan di pasar, beberapa smartphone melakukan beberapa inovasi, terutama di bagian layar. Komponen ini bisa dikatakan paling krusial, karena berkaitan dengan desain smartphone.
Baca juga: Xiaomi Mi Mix Berikutnya Punya Layar Kedua di Belakang?
Selama satu dekade terakhir, ukuran layar semartphone semakin luas. Bisa dikatakan, semakin panjang diagonal layarnya, semakin premium smartphone tersebut.
Tentu saja hal ini berkaitan dengan harga bahan baku panel layar yang digunakan. Contohnya saja, lini Galaxy Note 10, Huawei P, atau ponsel seri Mi dari Xiaomi.
Para pabrikan mencari ribuan cara untuk menipiskan bezel alias bingkai layar smartphone hingga harus mengotak-atik lokasi kamera depan. Resolusi layar juga makin canggih, makin segar di mata demi menajakan visual nan ciamik.
Sebab, beberapa tahun belakangan, hiburan mobile seperti video hingga game semakin digandrungi. Alahasil, munculah inovasi untuk membuat smartphone layar lipat.
Tahun 2019 ini, beberapa pabrikan memamerkan smartphone lipatnya. Sebut saja Samsung dengan Galaxy Fold dan Huawei dengan Mate-X.
Bagaimana transformasi layar smartphone dalam satu dekade terakhir? KompasTekno telah merangkumnya dengan membagi tiga tren besar, dimulai dari smartphone berbentang layar pendek, tren bezel less dan aneka benyuk poni, hingga layar lipat.
Diagonal layar pendek

Tahun 2010, belum semua smartphone mengadopsi layar penuh atau full screen. Masih ada yang menggunakan tombol fisik QWERTY saat itu.
Motorola Droid 2, misalnya. Ponsel ini menggunakan mekanisme slide, di mana keyboard qwerty fisik tersembunyi dibalik layar berdiagonal 3,7 inci.
Baca juga: Ponsel Nokia dengan Keyboard Fisik QWERTY Lahir Kembali?
Sama halnya dengan BlackBerry Torch 9800 yang layar 3,2 incinya menutupi keyboard qwerty fisik. Namun, smarphone dengan layar penuh juga sudah mulai meramaikan pasar.
Saat itu, rata-rata bentang layar yang dugunakan berkisar antara 3 hingga 4 inci atau lebih. iPhone 4 yang dirilis saat itu memiliki bentang layar 3,5 inci dengan desain yang tebal.
Terkini Lainnya
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt
- xAI Luncurkan Grok 3, Chatbot AI Pesaing ChatGPT dan DeepSeek