Ini Bahaya Mengakses Situs Streaming Film Ilegal seperti IndoXXI
- Situs penyedia layanan streaming film ilegal seperti Indoxxi atau LK21, banyak diburu pencinta film "gratisan" di Tanah Air. Mereka tak perlu repot-repot membayar untuk berlangganan platform legal tertentu, untuk menonton film kesayangan.
Namun ternyata, ada bahaya di balik iming-iming "gratis" menonton film di situs ilegal.
Selain menciderai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), bahaya utama yang mengintai adalah adanya aplikasi tidak diinginkan alias Potentially Unwanted Appplication (PUA).
Aplikasi ini tersembunyi dan diam-diam ikut terinstal saat pengakses situs mengunduh atau menonton film di platform ilegal.
"PUA tidak berarti malware jahat, tapi probabilitasnya, lebih dari 50 persen PUA berpotensi menjadi malware yang berbahaya," kata Alfons Tanujaya, spesialis antivirus dari Vaksin.com.
Baca juga: Situs Streaming Film IndoXXI Ditutup Januari 2020
Alfons menjelaskan, terinstalinya PUA tidak terelakkan. Sebab, server situs penyedia film ilegal sudah mengatur sistem sedemikian rupa, agar PUA ikut terpasang di perangkat.
Saat pengakses mengunduh film dari platform ilegal, mereka akan "dipaksa" menginstall PUA.
"Contohnya, pengakses diminta menginstail plugin, tapi tidak ada jaminan bahwa plugin yang diinstal benar-benar bersih dari malware atau PUA," jelas Alfons, ketika dihubungi KompasTekno, Selasa (24/12/2019).
Andai PUA yang diinstal bersih dari malware, pengakses masih harus melewati berbagai tahapan untuk bisa menikmati satu film.
Di tahapan-tahapan itu mereka bisa saja diminta untuk menginstal beracam-macam program, salah satunya adalah file yang diklaim sebagai codec, sebuah program yang digunakan untuk melakukan decoding sinyal digital.
Alfons mengatakan, PUA yang terinstal jumlahnya bisa mencapai belasan, termasuk yang populer seperti Search Protect, MyPCBackup, atau PCPerformer.
Setelah terinstall, pengakses situs film ilegal pun masih harus menghadapi beberapa pop-up ikaln menjengkelkan. Seperti iklan pornografi, judi, dan sebagainya.
Baca juga: Riset: 63 Persen Konsumen Online Indonesia Streaming Video Bajakan
Tidak semua film yang tersedia di platform tersebut aman. Bisa jadi, di dalam film itu sendiri terdeteksi sebagai malware.
"Jadi memang benar-benar berbahaya dan harus dihindari mengakses film bajakan gratis," kata Alfons.
Setali tiga uang dengan Alfons, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mengimbau masyarakat untuk mengakses platform penyedia layanan film dan musik legal untuk hiburan.
Sebelumnya, Kominfo mengatakan akan melakukan "bersih-bersih" situs layanan hiburan ilegal.
Kominfo menggandeng Direktorat Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, penegak hukum, dan Asosiasi industri kreatif untuk mengatasi peredaran karya secara ilegal.
"Di era digital, kekayaan (hak cipta) yang harus dilindungi. Kalau enggak nanti orang malas berkreasi," kata Samuel Abrijani Pangerapan, dilansir KompasTekno dari Antaranews.com.
Baca juga: Daftar Operator Seluler Tercepat untuk Streaming Video di Indonesia
Terkini Lainnya
- Muncul Tulisan Activate Windows Go To Setting, Apa yang Harus Dilakukan?
- Cara Pakai Rumus TRIM di Microsoft Excel dan Contoh Menggunakannya
- Daftar Aplikasi Android Terbaik 2024, ShopeePay Nomor 1 di Indonesia
- Instagram Hapus Fitur "Ikuti Hashtag", Ini Alasannya
- 5 Tips Menatap Layar HP yang Aman buat Mata, Penting Diperhatikan
- Aplikasi ChatGPT Kini Hadir untuk Semua Pengguna Windows, Tak Perlu Bayar
- Apa Itu Spam di WhatsApp? Ini Penjelasan dan Ciri-cirinya
- Casio Umumkan Ring Watch, Jam Tangan Cincin Harga Rp 2 Juta
- Cara Menghapus Akun Facebook yang Sudah Tidak Dipakai, Mudah dan Praktis
- HP "Underwater" Realme GT 7 Pro Rilis Global, Ini Spesifikasinya
- Yahoo Mail Kebagian Fitur AI, Bisa Rangkum dan Balas E-mail Langsung
- Perbedaan Chromebook dan Laptop Windows yang Perlu Diketahui
- Oppo Reno 13 Series Meluncur Sebentar Lagi, Ini Tanggal Rilisnya
- Janji Terbaru Apple di Indonesia, Rp 1,5 Triliun untuk Cabut Blokir iPhone 16
- China Pamer Roket yang Bisa Dipakai Ulang, Saingi Roket Elon Musk