Ovo dan Blibli Siap Bikin Aplikasi Android untuk Toko Aplikasi Huawei
SINGAPURA, KOMPAS.com - Pengembang aplikasi asal Indonesia menyatakan ketertarikannya untuk menyertakan aplikasi buatan mereka ke dalam toko aplikasi Android milik Huawei, yakni AppGallery.
Menurut mereka, layanan tersebut memiliki potensi yang besar khususnya di Indonesia.
Langkah tersebut dilakukan karena smartphone Huawei kini tidak lagi dapat menggunakan layanan Google Mobile Services (GMS) karena imbas dari pemboikotan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Alhasil, Huawei kini mengembangkan Huawei Mobile Services (HMS) sebagai alternatif dari GMS.
Salah satu layanan dari HMS adalah AppGallery. Layanan ini mirip dengan Google Play Store di mana pengguna bisa mengunduh dan memasang beragam aplikasi pada ponsel Huawei milik mereka.
Layanan ini juga boleh dibilang sebagai pengganti Google Play Store yang tidak hadir pada smartphone Huawei.
Baca juga: Huawei Klaim Pengguna Toko Aplikasinya Mencapai 390 Juta
Untuk dapat masuk ke dalam AppGallery, aplikasi yang dikembangkan harus disesuaikan agar kompatibel dengan HMS. Itulah sebabnya perusahaan asal China ini menggelar acara bertajuk Huawei Developer Day (HDD) yang digelar di Hotel Capella Singapura, Rabu (13/11/2019) kemarin.
Dalam acara ini, dua pengembang aplikasi asal Indonesia, yakni Ovo dan Blibli tertarik untuk turut menyertakan aplikasi milik mereka ke dalam AppGallery Huawei. Alasannya sama, karena untuk beralih dari GMS ke HMS tidaklah terlalu sulit.
Menurut dia, untuk beralih dari GMS ke HMS hanya butuh sedikit penyesuaian.
"Huawei juga market leader di sini. Integrasinya juga tidak susah. Hanya tinggal alokasi waktu aja. Jadi ya nothing to lose," ungkap Romin kepada KompasTekno di Singapura.
Ia pun mengatakan meski Huawei kerap diterpa isu keamanan, pihak Ovo tidak melihat adanya potensi masalah dari sektor keamanan.
"Gak susah sebenernya. Karena kita tidak terlalu banyak menggunakan GMS, jadi porting-nya juga tidak banyak. Ini sudah didiskusikan dengan tim, tinggal masalah mau eksekusi saja," lanjutnya.
Hal senada diutarakan Sandy Lamond Kusuma, tim Digital Marketing dari Blibli.com. Menurut dia, perusahaannya saat ini sudah memiliki rencana untuk mengembangkan aplikasi agar bisa masuk ke dalam AppGallery Huawei.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia
- Langkah Pertama yang Harus Dilakukan saat HP Hilang
- Kapan Sebaiknya Reset Pabrik pada HP? Begini Penjelasannya
- Ciri-ciri Penipuan di WhatsApp dan Cara Menghindarinya
- Kapan Harus Menghapus Cache di HP? Begini Penjelasannya
- Gmail Hampir Penuh? Begini Cara Cek Penyimpanannya