CEO GoJek Bicara soal Tantangan dan Strategi Setelah Ditinggal Nadiem

- Nadiem Makarim resmi melepas jabatan dan kewenangannya di Gojek, setelah resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Gojek kini dinakhodai dua CEO, yakni Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo.
Seperti Nadiem, keduanya juga sudah lama menjalanakan bisnis Gojek yang kini menjelang satu dekade berdiri. Tanpa Nadiem, Gojek akan memulai babak baru meski dipimpin orang lama. Startup decacorn itu berencana semakin tancap gas untuk mengumpulkan profit.
"Untuk strategi kami ke depannya, kami masih akan fokus pada pengalaman produk. Kami membangun fitur dan kapabilitas untuk memberikan produk yang lebih baik, khususnya untuk layanan utama kami, yakni mobilitas, layanan keuangan, dan pembayaran serta makanan," jelas Kevin.
Ia mengakui, tantangan ke depan tidak surut, namun justru semakin ketat. Menurut Kevin, kompetisi yang semakin ketat justru mendorong perusahaannya untuk terus memberikan produk terbaik.
Baca juga: Waspada, Marak Penipuan Meminta Kode OTP Gojek dan Grab
"Tantangan kedua, visi produk yang kami kembangkan membutuhkan koordinasi dan kolaborasi dengan ekosistem yang luas untuk mendorong pertumbuhan yang cepat," imbuh Andre.
Ia lantas menyontohkan pembayaran digital yang setahun belakangan menjadi tren di Indonesia. Namun, masih ada masalah di sisi adopsi dan penerimaan oleh masyarakat.
Untuk meningkatkan adopsi itu, dibutuhkan kemitraan dan kolaborasi dengan pihak swasta maupun pemerintah. Di sinilah tantangannya.
Kendati demikian, Andre dan Kevin optimistis, pemerintah akan memberikan dukungan untuk teknologi dan inovasi, demi menciptakan sistem ekonomi digital yang diidam-idamkan.
"Tantangan terakhir adalah menemukan dan mempertahankan talenta terbaik," imbuh Andre.
Menurutnya, bakat merupakan salah satu hal penting penentu kesuksesan.
Tantangan di pasar Internasional
Tidak hanya di dalam negeri. Duo CEO ini juga harus menghadapi masalah di negara ekspansi mereka, utamanya di Vietnam. Baru-baru ini, Go-Viet - nama Gojek di Vietnam - barus aja kehilangan CEO nya, yakni Le Diep Kieu Trangn atau Christy Le.
Christy mundur tepat lima bulan setelah menjadi CEO Go-Viet karena alasan pribadi. Sebelumnya, CEO dan CTO Go Viet juga mengundurkan diri. Menanggapi hal ini, Andre mengatakan Go-Viet hanya belum menemukan orang yang tepat.
Baca juga: Bagaimana Nasib GoJek Setelah Ditinggal Nadiem Makarim?
"Di Vietnam, sangat disayangkan kami harus mengubah kepemimpinan lagi. Ada dua hal yang perlu diingat di sini. Pertama, tidak mudah menemukan orang yang tepat dan model yang tepat," jelas Andre.
Ekspansi bisnis bukan sesuatu yang mudah. Hal ini diamini oleh Andre dan Kevin. Mereka mengatakan, selama melakukan ekspansi bisnis ke luar negeri, salah satu hal yang mereka pelajari adalah dibutuhkannya strategi jangka panjang.
Ekspansi bisnis ke pasar internasional diakuinya sebagai pelajaran baru. Kendati demikian, Gojek masih akan terus mempelajari hal tersebut, karena sebelumnya mereka fokus di pasar lokal saja.
Terkini Lainnya
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Segini Mahalnya Harga iPhone Jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa