cpu-data.info

Menkominfo Johnny Plate Diminta "Tutup" Facebook

Ilustrasi Facebook mobile
Lihat Foto

- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerard Plate, diminta untuk menutup jejaring sosial raksasa Facebook. Pesan itu disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timut (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat.

Viktor mengatakan, Indonesia seharusnya memiliki aplikasi media sosial buatan anak bangsa sekelas Facebook.

"Saya sudah titip ke Pak Johnny, bahwa Facebook ditutup dan kita akan bikin sendiri. Kalau China bisa, kenapa Indonesia tidak bisa," kata Viktor.

Istilah "tutup Facebook" yang dimaksud Viktor adalah menutup aksesnya, alias diblokir. Sebab, pemerintah China yang ia jadikan rujukan, juga melakukan pemblokiran sembari membuat platform media sosial sendiri di negaranya, seperti Weibo.

Hal itu disampaikan Viktor kepada sejumlah wartawan, usai pertemuan dengan ribuan Kepala Desa, Camat, dan Bupati se-NTT di Gelanggang Olahraga Kota Kupang, Kamis (24/10/2019) pagi.

Baca juga: Sertijab Menkominfo, Rudiantara Serahkan PR untuk Johnny Plate

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat berbicara dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi NTT Tahun 2019 di Hotel Aston, Kamis (25/4/2019)/SIGIRANUS MARUTHO BERE Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat berbicara dalam kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi NTT Tahun 2019 di Hotel Aston, Kamis (25/4/2019)
Ia yakin, rekannya sesama kader Partai Nasdem itu mampu melakukan hal tersebut. Menurut Viktor, Johnny merupakan orang terbaik dan kader yang luar biasa, sehingga bisa menjalankan amanah sebagai Menkominfo selama lima tahun ke depan.

Baca juga: Johnny Plate Ingin Jadikan Kemenkominfo Corong Pemerintah

Ia juga yakin, Johnny bisa melakukan banyak perubahan di Kementerian Komunikasi dan Informatika. Saat menerima jabatan baru dari Menkominfo periode sebelumnya, Rudiantara, Johnny belum banyak membeberkan terobosan apa yang akan ia lakukan.

Ia hanya mengatakan akan melanjutkan program yang sudah dibuat Rudianta. Pria asal Ruteng, NTT itu juga berambisi untuk menciptakan startup hectocorn yang memiliki valuasi lebih dari 100 miliar dollar AS.

"Indonesia harus mampu menghasilkan lebih banyak unicorn, decacorn dan kalau bisa kita punya startup dengan skala 100 miliar dollar AS (hectocorn)," kata Johnny.

Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere/Aprillia Ika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat