Berapa Kerugian Huawei Jika Putus Hubungan dengan AS?

- Huawei memprediksi bisnis ponselnya akan merugi sekitar 10 miliar dollar AS (Rp 142 triliun) setelah masuk ke daftar entity list oleh pemerintah AS. Masuknya Huawei ke dalam daftar tersebut menyebabkan bisnis Huawei dengan beberapa perusahaan AS sempat ditangguhkan.
Prediksi kerugian itu disampaikan Deputy Chairman Huawei, Eric Xu dalam acara konferensi chipset Artificial Intelligence terbaru Huawei, chipset Ascend 910 yang dihelat di Shenzen, China.
Angka tersebut memang cukup besar jika menyoal kerugian perusahaan. Namun sebenarnya, angka ini lebih kecil dari prediksi awal kerugian yang diungkap bulan Mei lalu.
Baca juga: Huawei Masih Bisa Bernafas di AS 90 Hari Lagi
Co-founder sekaligus CEO Huawei, Ren Zhengfei, pernah memprediksi bahwa perusahaannya akan merugi 30 miliar dollar AS (Rp 427,8 triliun) akibat pemblokiran.
"Sepertinya bisa kebih kecil dari itu. Tapi Anda harus menunggu hasilnya sampai bulan Maret," jawab Xu, dilansir KompasTekno dari 91Mobile, Senin (26/8/2019).
Xu tidak menampik bahwa pemblokiran AS sangat berdampak pada bisnis ponselnya. Ia juga mengatakan kerugian yang lebih besar dari prediksi saat ini masih bisa terjadi. Meski mengaku rugi, Huawei mengklaim penjualan smartphone justru naik dari tahun sebelumnya.
Bulan Juli lalu, Chairman Huawei, Liang Hua, mengatakan pendapatan perusahaan secara keseluruhan meningkat 23 persen dari tahun lalu, menjadi sekitar 58,3 miliar dollar AS. Angka pendapatan ini juga tumbuh sebesar 15 persen dari periode yang sama pada 2018.
Baca juga: Huawei Berencana Restrukturisasi agar Tak Tergantung AS
Untuk Consumer Business Group yang juga membawahi bisnis smartphone, Huawei mengklaim membukukan pendapatan sekitar 31, 2 miliar dollar AS pada semester I 2019.
Bisnis smartphone sendiri disebut meningkat 24 persen dibanding tahun sebelumnya. Hua mengklaim sebanyak 118 juta unit smartphone yang berhasil dijual selama Januari hingga Juni 2019
Saat ini, pemerintah AS membuka pemblokiran secara temporer. Huawei diperbolehkan berbisnis kembali dengan perusahaan AS selama 90 hari ke depan. Menurut Xu, penangguhan hukuman itu tidak ada artinya.
Ia pun mengatakan, Huawei akan bersiap untuk melawan pemblokiran yang dilakukan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Terkini Lainnya
- 5 Cara Cek Prosesor Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- Google Suntik Model AI Veo 2 ke YouTube Shorts, Ini Fungsinya
- 4 HP Android Murah Terbaru 2025, Harga Rp 2 juta-Rp 3 jutaan
- Perplexity Rilis Fitur untuk Riset Mendalam, Ditenagai AI DeepSeek-R1
- Fitur Tema Chat WhatsApp Hadir di Indonesia
- Ramai di Medsos, Cek Numerologi di ChatGPT untuk Ungkap Karakter, Begini Caranya
- Sedang Tren di Amerika, Pakai Apple Watch di Pergelangan Kaki, Bukan di Tangan
- Cara Bikin Poster Ramadhan 2025 Pakai Canva dan Figma, Gratis dan Mudah
- Bocoran Spesifikasi HP Xiaomi 15 Ultra, Bawa Kamera Periskop 200 MP
- Ketika Google Mencibir, OpenAI Justru Meniru DeepSeek
- Harga ChatGPT Plus dan Cara Berlangganannya
- Ponsel Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate Hiasi Bandara Kuala Lumpur Malaysia
- 9 Cara Mengatasi WhatsApp Tidak Ada Notifikasi kalau Tidak Buka Aplikasi
- 3 Cara Beli Tiket Bus Online buat Mudik Lebaran 2025, Mudah dan Praktis
- Instagram Uji Tombol "Dislike", Muncul di Kolom Komentar