Menteri Muda Malaysia Tanya Masyarakat soal Go-Jek

- Setelah menjajaki empat negara, ekspansi Go-Jek di Asia Tenggara masih akan terus berlanjut. Startup ride-hailing asal Indonesia itu diduga juga akan beroperasi di Malaysia.
Dugaan ini muncul setelah Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq membuat sebuah jajak pendapat melalui Twitter. Dalam kicauannya tersebut, Saddiq meminta pendapat netizen Malaysia mengenai peluang Go-Jek dalam membantu perekonomian.
"Anak muda Malaysia, saya perlu suara Anda. Untuk membantu pencinta sepeda motor, apakah Anda setuju dengan ekonomi Go-Jek? Di Thailand/Singapura, dalam waktu kurang dari setahun, ratusan ribu peluang kerja baru tercipta," katanya.
Anak muda Malaysia,
Saya perlukan suara anda.Untuk membantu golongan mat motor, adakah anda bersetuju dengan ekonomi Go-Jek (2-wheel transport for people/makanan/Smal businesses)?
Di Thailand/Singapore, kurang setahun, ratusan ribu peluang pekerjaan baru tercipta.
(Pls RT)
— Syed Saddiq (@SyedSaddiq) August 18, 2019
Kicauan ini pun mendapat sambutan positif dari para pengguna Twitter. Dari pantauan KompasTekno, Senin (19/8/2019) sudah ada 48.012 suara yang masuk mengikuti jajak pendapat, dan 88 persen mengatakan setuju untuk membawa Go-Jek ke Malaysia.
Baca juga: Filosofi di Balik Logo Baru Gojek yang Bernama Solv
"Setuju tapi dengan syarat. Kita perlu mendukung startup lokal dan kontrol kebijakan yang lebih ketat, sehingga mereka (Go-Jek) tidak sembarangan melakukan apa pun yang mereka inginkan. Lihatlah Grab," tulis salah seorang pengguna Twitter.
Melalui kicauannya, Saddiq pun memastikan bahwa Go-Jek akan memiliki target yang berbeda. Go-Jek diharapkan dapat menjadi lapangan pekerjaan baru untuk lulusan sekolah menengah dan orang-orang yang sampai saat ini masih menganggur.
"Target market ini berlainan. 85 persen mereka yang bersama Go-Jek merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas dan belum pernah bekerja (baik menganggur ataupun setengah menganggur)," lanjut Saddiq.
Kendati demikian Saddiq tidak memberikan rincian lain terkait rencananya untuk membuka jalan Go-Jek ke Malaysia. Go-Jek sendiri saat ini sudah melakukan ekspansi ke empat negara Asia Tenggara yakni Singapura, Thailand, Filipina dan Vietnam.
Baca juga: Go-Jek Temui Menteri Transportasi Malaysia
Rencana ekspansi Go-Jek ke Malaysia sendiri sudah dicanangkan ejak tahun lalu. Namun pada Agustus 2018, Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook menegaskan tak ada rencana memperkenalkan layanan Go-Jek di Malaysia.
“Pandangan personal saya, kita tidak siap memperkenalkan ride-sharing (berbasis motor) dan tak ada rencana ke sana,” kata Loke, pasca ditanya anggota DPR Khairy Jamaluddin dalam rapat parlemen 2018 lalu.
Menurut Loke, angka kecelakaan motor sangat tinggi, sehingga risiko ride-sharing semacam Go-Jek akan menjadi masalah. Ia pun tak ingin jalanan Malaysia semakin disesaki motor-motor yang susah diatur.
Baca juga: Ekspansi Go-Jek ke Malaysia Ditentang
Go-Jek pertama kali didirikan pada 2010 lalu sebagai layanan angkutan jasa ojek. Aplikasi ini kemudian terus berkembang dan memiliki beragam layanan di luar ojek seperti pembayaran digital Gopay, layanan pengiriman makanan, barang serta sejumlah layanan lain.
Go-Jek sendiri saat ini menjadi startup asal Indonesia dengan valuasi mencapai hampir 10 miliar dollar AS. Pada awal Februari lalu, Go-Jek tercatat mendapat kucuran dana segar dari Google, Tencent, dan JD untuk investasi putaran F.
Terkini Lainnya
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Huawei Pastikan Ponsel Lipat Tiga Mate XT Ultimate Rilis di Indonesia
- Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- AMD Umumkan CPU 2nm Pertama "Venice", Meluncur 2026