Meski Dienkripsi, Obrolan WhatsApp Bisa Diintip dan Diubah oleh Hacker

- Meski telah dienkripsi, pesan yang dikirim dan diterima pengguna melalui WhatsApp ternyata tak sepenuhnya aman. Para peneliti keamanan menemukan celah yang memungkinkan pesan WhatsApp dapat diintip, bahkan diubah oleh hacker.
Dalam konferensi keamanan data bertajuk "Black Hat" yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, pekan lalu, para peneliti dari firma sekuriti Check Point tersebut mendemonstrasikan cara pesan WhatsApp dapat dilihat oleh peretas dan diubah dengan mudah.
Dalam presentasinya, peneliti dari lembaga keamanan Check Point tersebut terlihat menggunakan serangkaian kode untuk memanipulasi pesan yang dikirim oleh lawan bicara.
Baca juga: WhatsApp Android Kini Bisa Dikunci dengan Sidik Jari
Dirangkum KompasTekno dari Phone Arena, Kamis (15/8/2019), selain itu ada ditemukan pula celah keamanan lain yang memungkinkan peretas untuk mengubah atribusi agar pesan terlihat seolah dikirim oleh orang lain, bukan pengirim yang sebenarnya.
Lalu ada juga kelemahan yang bisa membuat pesan publik ditandai sebagai privat. Khusus celah yang satu ini sudah ditambal oleh Facebook selaku pemilik WhatsApp, ketika Check Point melaporkan hasil temuannya menyangkut tiga celah sekuriti WhatsApp tahun lalu.
Namun, dua celah menyangkut enkripsi dan atribusi masih belum diperbaiki dan bisa saja dimanfaatkan oleh orang tak bertanggung jawab.
Bisa dibayangkan bila kemudian peretas benar-benar mengeksploitasi celah keamanan tersebut. Apalagi saat ini WhatsApp menjadi salah satu aplikasi pesan instan yang digunakan secara masif di dunia.
Baca juga: Satu Akun WhatsApp Akan Bisa Dipakai Bersamaan di Banyak Perangkat?
Sampai saat ini, tercatat ada sebanyak lebih dari 1,5 miliar pengguna di lebih dari 180 negara dan diprediksi akan terus bertambah. Enkripsi diharapkan bisa mengamankan isi obrolan WhatsApp dari intipan pihak luar, tapi kenyataannya tidak selalu begitu.
Pada bulan Juli lalu, periset keamanan lain dari Symantec mengungkap adanya celah keamanan pada WhatsApp terkait fungsi pengiriman file. Lewat kelemahan ini, peretas bisa mengoprek data multimedia berupa gambar dan audio yang dikirim pengguna.
Terkini Lainnya
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya