cpu-data.info

Seorang Pemain "Candy Crush" Habiskan Rp 37 Juta dalam Sehari

Candy Crush Saga
Lihat Foto

- Pernahkah di dalam satu gerbong kereta, Anda melihat banyak sekali orang-orang sedang memainkan Candy Crush Saga? Itu sudah menjadi pemandangan biasa, sebab game ini memang terbilang sangat populer di dunia.

Alex Dale, Senior Executive King selaku pembuat game Candy Crush, belakangan mengungkap bahwa tahun lalu bahkan ada seorang pemain yang membelanjakan duit 2.600 dollar AS (Rp 37 juta) dalam sehari untuk mikrotransaksi di dalam game Candy Crush.

Uang sejumah itu dipakai membeli virtual currency bernama "gold bars" untuk mempercepat proses naik tingkatnya di dalam Candy Crush.

Baca juga: Ini Akibatnya jika 6 Minggu Bermain Candy Crush

"Kedengarannya banyak dan itu memang uang yang sangat banyak, tapi yang dibeli pemain itu adalah paket 25 gold bars seharga 106 dollar (Rp 1,5 jutaan) yang digunakan selama tujuh bulan, jadi rata-rata yang dihabiskan 370 dollar (Rp 5,2 juta) per bulan," jelas Dale.

Setelah gold bars yang dibeli habis, Dale mengatakan si pemain membeli 10 paket lagi dengan harga yang sama. 

"Itu terserah pemain, apakah mereka memutuskan untuk membeli level dan secara rasional akan mengurasnya lalu membeli lagi," ujar Dale.

Disebut tidak kecanduan

Jumlah pengguna aktif bulanan Candy Crush diklaim telah mencapai kisaran 270 juta. Dale turut menyebutkan bahwa 3,4 persen dari pengguna aktif harian Candy Crush menghabiskan setidaknya tiga jam untuk bermain game tersebut tiap hari.

Sementara, sebanyak 0,16 persen bermain Candy Crush selama enam jam atau lebih setiap hari. King tak mengungkap berapa total pengguna aktif harian Candy Crush sehingga jumlah pemain yang bermain lebih dari tiga jam atau enam jam tidak diketahui pasti.

Kendati demikian, Dale mengklaim bahwa angka-angka di atas tidak mencerminkan adanya masalah kecanduan di kalangan para pemain game besutan perusahaannya.

Baca juga: Game Online Anak-anak "Roblox" Tembus 90 Juta Pengguna Bulanan

"Dari 270 juta pemain, dalam sebulan hanya dua atau tiga orang yang mengontak kami karena khawatir terlalu banyak menghabiskan waktu atau belanja di game," ujar Dale kepada komite khusus dewan perwakilan rakyat di Inggris yang menyelidiki teknologi imersif dan adiktif.

"Jumlah ini sangat kecil untuk mereka yang bermain pada level tinggi. Saat kami berbicara pada mereka, mereka mengatakan senang dengan apa yang mereka lakukan," lanjutnya, dirangkum KompasTekno dari Tech Spot, Senin (1/7/2019).

Secara demografis, menurut Dale, Candy Crush banyak dimainkan oleh mereka yang memang punya waktu luang lebih banyak seperti orang lanjut usia dan mereka yang sedang dalam pemulihan setelah sakit.

Baca juga: WHO Tetapkan Kecanduan Game Sebagai Masalah Kesehatan

Game yang membuat kecanduan belakangan memang sedang menjadi sorotan sejumlah kalangan. Baru-baru ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan kecanduan game atau game disorder sebagai penyakit gangguan mental.

Menanggapi keputusan dari WHO tersebut, Dale mengatakan bahwa King akan melakukan evaluasi ulang soal kebiasaan bermain para gamer Candy Crush.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat