Tanda "Kematian" Sony Xperia Semakin Nyata

- Lini bisnis smartphone yang terus menunjukkan tren negatif, membuat Sony Mobile harus memutar otak. Meski belum mau menyerah sepenuhnya tetapi tanda-tanda "kematian" ponsel Xperia buatan Sony semakin nyata.
Berdasarkan laporan strategi perusahaan untuk tahun fiskal 2019, Sony diketahui mulai "menyerah" di beberapa negara/wilayah pemasaran.
Menurut laporan tersebut, Sony mulai menarik diri dari bisnis smartphone Xperia di beberapa wilayah secara global. Hal itu disebut sebagai salah satu strategi jangka pendek untuk memangkas biaya operasional dan fokus untuk mengembangkan layanan, serta memperkuat brand.
Sony hanya akan fokus menggarap bisnis smartphone Xperia di wilayah yang potensial dengan basis konsumen yang masih besar, seperti Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan beberapa wilayah Eropa.
Sementara wilayah lain seperti India, Kanada, hingga Amerika Serikat akan mulai ditinggalkan. Indonesia sendiri sudah ditinggalkan Sony Mobile sejak tahun 2016 lalu.
Kendati demikian berdasarkan laporan tersebut, Sony masih membuka kemungkinan untuk para konsumen setia yang masih ingin memiliki produk ponsel pintar dari Sony.
Sony masih akan menjual sejumlah produk smartphonenya meski wilayah tersebut bukan lagi menjadi prioritas utama perusahaan. Hanya saja, Sony tidak akan lagi memberi dukungan teknis seperti garansi dan perbaikan.
Dikutip KompasTekno dari Android Headlines, Kamis (23/5/2019), kabar ini sebenarnya tidaklah mengejutkan. Pasalnya beberapa waktu terakhir memang muncul desas-desus bahwa Sony akan segera meninggalkan bisnis smartphone dalam waktu dekat.
Baca juga: Sony Gabungkan Bisnis Ponsel Xperia dengan TV, Kamera, dan Audio
Pada akhir tahun 2018 lalu, CEO Sony, Kenichiro Yoshida membuat sebuah rencana bisnis di mana perusahaan akan memfokuskan diri pada layanan dan lini bisnis yang mendatangkan keuntungan.
Dalam presentasinya, Kenichiro tidak menyebutkan lini ponsel pintar sebagai salah satu yang akan difokuskan. Bukan hanya ponsel pintar, lini bisnis elektronik lainnya seperti PlayStation tidak disebutkan Kenichiro dalam pemaparan rencana bisnis tersebut.
Beberapa pihak memprediksi bahwa Sony akan lebih fokus pada pembuatan sensor untuk kamera digital dan kamera ponsel.
Pasalnya lini bisnis inilah yang cukup banyak memberi keuntungan pada perusahaan sehingga Kenichiro memutuskan untuk mendongkrak pembuatan sensor ini.
Kendati demikian dari presentasi bisnis tersebut masih sulit untuk disimpulkan apakah apakah Sony memang benar-benar memutuskan untuk pensiun memproduksi ponsel pintar atau hanya sekadar "vakum" dalam waktu tiga tahun ke depan.
Baca juga: Penjualan Smartphone Sony Jatuh Hingga Titik Terendah
Terkini Lainnya
- Acer Comeback ke Pasar Smartphone, Rilis HP Android Super ZX dan Super ZX Pro
- 3 Cara Cek HP Support E-SIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Segini Mahalnya Harga iPhone Jika Dibuat di Amerika
- Ini Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- 5 Fungsi LAN dalam Jaringan Komputer Perlu Diketahui
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya