Gandeng Swasta, Pemerintah Mulai Bangun Satelit Internet “Satria”
JAKARTA, - Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi meneken kerja sama dengan badan usaha swasta untuk mewujudkan proyek satelit multi fungsi (SMF).
Untuk sementara, proyek satelit ini dinamai “Satria”, kependekan dari “Satelit Republik Indonesia”. Total nilai proyeknya disebut mencapai kisaran Rp 21,4 triliun.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rudiantara mengatakan proyek perancangan Satria membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun. Satelit interet ini direncanakan akan rampung pada tahun 2022 dan akan siap dioperasikan ada tahun 2023.
Baca juga: Delapan Satelit yang Pernah Diluncurkan Indonesia
"Kami tanda tangan kontrak antara pemerintah, PJPK (Penanggung Jawab Proyek Kerjasama) Kominfo dengan badan usaha untuk merancang, mendesain, memanufaktur, meluncurkan, memelihara, dan mengoperasikan satelit untuk 15 tahun,” papar Rudiantara.
“Itu disebut KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha),” imbuhnya ketika ditemui KompasTekno usai penandatangan kerja sama KPBU di Jakarta, Jumat (3/5/2019).
KPBU mengacu pada sistem pendanaan proyek yang diklaim Rudiantara tidak akan membebani APBN secara langsung. Proyek ini akan memulai konstruksi pada akhir tahun 2019 oleh manufaktur satelit asal Perancis, Thales Alenisa Space.
Misi mengentaskan masalah konektivitas internet
Satelit internet Satria direncanakan meluncur pada orbit 146 BT menggunakan frekuensi Ka-band dengan teknologi very high throughput satellite (HTS) dengan kapasitas frekuensi 150 Gbps.
Proyek ini memiliki misi untuk mengentaskan masalah koneksivitas internet, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terlular) serta daerah perbatasan di Indonesia.
Baca juga: Kecepatan Palapa Ring Tengah Diklaim Capai 40 Mbps
Rudiantara mengatakan, satelit internet Satria akan menjadi pelengkap jaringan kabel broadband Palapa Ring yang sekarang telah rampung 96 persen.
Pemerintah memproyeksikan 150.000 titik layanan Satria. Menurut Rudiantara, pembangunan titik-titik ini tidak akan terpusat di Pulau Jawa.
"Tidak boleh dibangun di Pulau Jawa, kita harus distribusi ke 150.000 daerah. Mungkin ada lima lokasi yang masing-masing 30 ribu titik." jelasnya.
Sewa satelit lain dulu
Meski satelit baru akan beroperasi pada tahun 2023, pemerintah tidak akan menunggu selama itu untuk memenuhi kebutuhan konektivitas di Indonesia.
“Kami akan sewa satelit dulu yang karakteristiknya mirip dengan satelit Satria ini. Jadi secara bertahap kami akan pindahkan, kalau satelit Satria sudah ada di slotnya," lanjut Rudianara.
Penyewaan satelit dilakukan mulai tahun ini dari lima perusahaan. Kelima perusahaan tersebut adalah PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Baca juga: SpaceX Mulai Luncurkan 12.000 Satelit Penyebar Internet
"Tapi ‘kan kalau sewa kapasitasnya kecil-kecil. Paling-paling cuma 2,5 GB, 5 GB, padahal yang kami bangun 150 GB," papar Rudiantara.
Penandatanganan dilakukan oleh Kementerian Kominfo, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) selaku penjamin, dan konsorsium PSN sebagai pelaksana dengan PT Satelit Nusantara Tiga sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP).
Selain Rudiantara, perjanjian diteken oleh Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga Adi Rahman Adiwoso dan Direktur Utama PT PII Armand Hermawan.
Terkini Lainnya
- Jepang Siapkan Superkomputer Terkuat di Dunia
- Arti Istilah “Ang Ang Ang” yang Lagi Ramai di TikTok
- YouTuber iShowSpeed Live Streaming di Indonesia, Makan Gorengan dan Nasi Padang
- Cara Mengatasi Airdrop Menunggu Terus Menerus dan Tidak Bisa Menerima Data di iPhone
- Tampilan Control Center iPhone di iOS 18 Bisa Dimodifikasi, Begini Caranya
- Awas! iPad Jangan Update ke iPadOS 18 Dulu, Bisa "Freeze"
- 10 Fitur iOS 18 yang Menarik Dicoba, Bisa Ganti Ikon Aplikasi dan Control Center
- Chat Gamer di Discord Kini Tidak Bisa Diintip Hacker
- Cerita Kontingen E-sports Jabar, Sabet Emas PON Nomor Free Fire meski "Bentrok" Turnamen ASEAN
- Kapal Induk Italia "Cavour" Sandar di Jakarta, Bawa Jet Tempur F-35
- Tidak Ada Game PC di PON XXI 2024 Cabor E-sports, Kenapa?
- iPhone dan HP Android Akhirnya Akur, Bisa "SMS-an" Gratis
- Office LTSC 2024 Resmi, Tanpa Internet dan Tak Perlu Berlangganan
- Kompetisi Microsoft Excel Digelar di Indonesia untuk Pertama Kalinya, Final di Las Vegas
- Game "Final Fantasy XVI" Meluncur di PC, Ini Harganya di Indonesia