Smartphone Layar Lipat Diprediksi Sulit Laku
- Meski para vendor smartphone berlomba untuk memperkenalkan ponsel layar lipat dalam waktu dekat, ponsel ini diprediksi masih akan sulit untuk dijual dalam beberapa tahun ke depan. Menurut lembaga riset Gartner, bahkan di tahun 2023 mendatang ponsel layar lipat diperkirakan hanya akan meraup pangsa 5 persen untuk pasar smartphone secara global.
Menurut Gartner, hal tersebut dikarenakan besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh para vendor untuk memproduksi sebuah ponsel layar lipat. Gartner memperkirakan pada 2023 mendatang, hanya ada sekitar 30 juta unit ponsel layar lipat yang akan dijual di pasar global.
"Dalam lima tahun ke depan, kami memperkirakan ponsel dengan layar lipat tetap akan menjadi produk niche karena beberapa tantangan manufaktur," ungkap Direktur Penelitian Gartner, Roberta Cozza.
"Selain permukaan layar, harganya juga menjadi penghalang meski kami perkirakan akan menurun seiring waktu," lanjutnya.
Baca juga: Kata CEO BlackBerry, Ponsel Layar Lipat Mahal dan Bongsor
Dikutip KompasTekno dari Phone Arena, Rabu (10/4/2019), para peneliti dari Gartner juga tidak melihat akan adanya perubahan ke arah positif bagi kondisi pasar smartphone secara global. Gartner masih melihat adanya tren penurunan di industri ponsel pintar ini.
Gartner meramalkan bahwa pada tahun 2019 ini, jumlah pengiriman smartphone akan turun dari 1,81 miliar unit menjadi 1,8 miliar unit di akhir tahun. Namun pada 2020 mendatang diperkirakan akan sedikit naik ke angka 1,82 miliar unit tapi akan kembali turun pada 2021 menjadi 1,79 miliar unit ponsel pintar.
Melihat kondisi ini, butuh sebuah gebrakan baru di industri ponsel pintar yang dapat membuat pasar kembali bergairah. Ponsel dengan layar lipat dan ponsel berkemampuan jaringan 5G adalah dua hal yang sempat diramalkan akan mendongkrak kembali angka penjualan ponsel di dunia.
Saat ini baru ada beberapa vendor yang memprekenalkan ponsel layar lipat dan ponsel berkemampuan 5G miliknya. Namun kedua ponsel tersebut masih membutuhkan waktu dan proses yang lebih lama agar dapat diproduksi secara massal dan diterima oleh khalayak.
Baca juga: Membandingkan Ponsel Lipat Galaxy Fold dan Huawei Mate X
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia