2,2 Miliar Password E-mail Bocor, Terparah Kedua setelah Yahoo
- Insiden kebocoran data kembali terjadi. Kali ini sebanyak 2,2 miliar alamat dan password e-mail dicuri dan beredar di dunia maya. Menjadikannya insiden terparah kedua setelah bocornya akun e-mail Yahoo pada 2013 lalu.
Insiden kali ini merupakan kelanjutan dari kasus "Collection #1" pada pertengahan Januari lalu. Pada kasus tersebut, data 773 juta alamat e-mail dan password dipastikan bocor.
Insiden kebocoran ratusan juta alamat e-mail yang bocor itu disebut sebagai "Collection #1", sesuai dengan nama root folder yang memuat seluruh data tersebut. Ternyata selain Collection #1, masih ada root folder lain yakni Collection #2 hingga Collection #5.
Root folder inilah yang kemudian ditemukan peneliti dari di Hasso Plattner Institute. Mereka melaporkan telah menemukan bahwa 611 juta kredensial dalam folder Collections #2 hingga Collections #5.
Dengan demikian, temuan ini membuat jumlah alamat e-mail dan password yang bocor bertambah signifikan menjadi sekitar 2,19 miliar akun. Kebocoran data ini merupakan yang terbesar setelah kejadian peretasan Yahoo pada 2013, yang menimpa hampir tiga miliar akun.
Baca juga: 773 Juta E-mail Dipastikan Bocor, Cek Apakah Milik Anda Termasuk
Cara mengecek
Dikutip KompasTekno dari PC World, Selasa (5/2/2019), Hasso Plattner Institute juga menyediakan sebuah halaman khusus untuk memeriksa apakah akun e-mail Anda ikut dicuri atau tidak.
Untuk memeriksanya, Anda cukup masuk ke halaman Identity Leak Checker yang sudah terintegrasi dengan sistem keamanan Hasso Platter Institute.
Cara mengeceknya cukup mudah, Anda tinggal memasukkan alamat e-mail yang ingin dicek pada kolom. Kemudian Anda tinggal mengklik tombol "check e-mail addres".
Secara otomatis, halaman ini akan menelusuri database yang ada dan memberi informasi apakah alamat e-mail yang Anda tuliskan terdampak kebocoran ini atau tidak. Hasil penelusuran halaman ini akan dikirimkan melalui e-mail pada alamat yang dituliskan.
Jika kemudian alamat e-mail Anda diketahui terkena dampak kebocoran data ini, maka Anda sangat disarankan untuk segera mengganti password dengan karakter yang unik dan mengaktifkan two-factor authentication untuk meningkatkan keamanan.
Terkini Lainnya
- TikTok Tidak Bisa Diakses Lagi di Amerika Serikat
- Foto "Selfie" Kini Bisa Disulap Langsung Jadi Stiker WhatsApp
- Ponsel Lipat Huawei Mate X6 Segera Masuk Indonesia, Intip Spesifikasinya
- Apa Itu Product Active Failed di Microsoft Word? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Cara Masukkan Tabel di Pesan Gmail dengan Mudah
- 3 Cara Menghapus Cache di iPhone dengan Mudah dan Praktis
- CEO TikTok Ternyata Pernah Magang di Facebook
- Aplikasi TikTok Hilang dari Google Play Store dan Apple App Store AS
- Cara Factory Reset HP Xiaomi dengan Mudah dan Praktis
- Apa Arti “Re” di Gmail dan Mengapa Muncul saat Membalas Pesan?
- TikTok Jawab Putusan AS, Sebut 170 Juta Pengguna Akan Terdampak Penutupan
- Microsoft Hentikan Dukungan Office di Windows 10 Tahun Ini
- TikTok Terancam Ditutup, Medsos RedNote Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Amerika Akan Blokir TikTok, Siapa yang Bakal Diuntungkan?
- Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 13 5G di Indonesia