cpu-data.info

Go-Jek Dapat Suntikan Dana Segar dari Google, JD, dan Tencent

Kantor Go-Jek Indonesia
Lihat Foto

- Go-Jek akhir pekan ini mengumumkan rampungnya putaran pendanaan Seri F yang diperoleh dari beberapa investor. Pihak Go-Jek mengatakan dana segar yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat ekspansi di kawasan Asia Tenggara.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh sejumlah investor lawas, yakni Google, JD, dan Tencent. Selain itu pendanaan Seri F turut melibatkan investor lain seperti Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.

Melalui keterangan resminya, pihak Go-Jek mengatakan, putaran pendanaan Seri F ini tidak akan memengaruhi kontrol serta pengambilan keputusan dalam perusahaan. Para pendiri Go-jek akan tetap memiliki kendali serta dapat menentukan arah kebijakan perusahaan.

Baca juga: Go-Jek Akuisisi "Start-up Fintech" Filipina untuk Perkuat Go-Pay

"Seiring dengan ekspansi internasional perusahaan, kami bangga dapat membawa visi kami ke lebih banyak negara di Asia Tenggara sekaligus menempatkan Indonesia pada peta dunia sebagai pusat inovasi teknologi di kawasan ini," ungkap CEO Go-Jek Group, Nadiem Makarim.

"Go-Jek dan afiliasinya kini beroperasi di lima negara yang mencakup 204 kota dan kabupaten di Asia Tenggara. Kami juga memiliki jaringan lebih dari 2 juta mitra pengemudi dan 400.000 mitra merchants," lanjutnya.

Dari "unicorn" menjadi "decacorn"?

Kendati demikian, keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Minggu (3/2/2019) tidak menyebutkan nominal dana segar yang diperoleh oleh perusahaan ride-hailing ini.

Beberapa waktu sebelumnya, sebuah laporan yang dipublikasikan TechCrunch mengatakan nilai investasi yang diterima Go-Jek pada Seri F ini mencapai 920 juta dollar AS (sekitar Rp 13 triliun).

Baca juga: Go-Jek Dikabarkan Dapat Pendanaan Rp 13 Triliun

Menurut TechCrunch, keterangan angka tersebut diperoleh dari sumber terpercaya. Jika angka ini benar adanya, maka valuasi Go-Jek kini ditaksir mencapai 9,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 132 triliun.

Jika tembus 10 miliar dollar AS, maka Go-Jek akan menyandang gelar startup "Decacorn" pertama dari Indonesia. Decacorn merupakan istilah untuk perusahaan rintisan yang mencapai angka valuasi tersebut.

Go-Jek sendiri saat ini telah melebarkan sayap ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Setelah VIetnam, Singapura dan Thailand, Go-Jek berencana akan masuk ke Filipina.

Meski terganjal regulasi pemerintah Filipina, Go-Jek mengakuisisi startup Coin.ph yang bergerak di ranah fintech di sana. Dengan begitu, Go-Jek sedikit demi sedikit dapat menjejakkan kakinya di Filipina.

Baca juga: Go-Jek Dilarang Ekspansi ke Filipina, Ini Alasannya

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat