Dituduh Jadi Mata-mata China, CEO Huawei Angkat Bicara

- Perseteruan antara Huawei dan pemerintah Amerika Serikat berbuntut panjang. Beberapa negara yang bersekutu dengan AS ikut melarang penggunaan perangkat Huawei dengan alasan keamanan.
Menanggapi kondisi ini, CEO Huawei, Ken Hu akhirnya angkat bicara. Ia mengatakan bahwa tahun 2019 menjadi tahun yang sangat penting bagi Huawei dan perusahaan memang tengah menghadapi beberapa tantangan.
Menanggapi tuduhan soal masalah keamanan, Ken menegaskan bahwa Huawei bukanlah perusahaan yang menjadi mata-mata China. Ia mengatakan tuduhan tersebut adalah salah satu upaya untuk mendiskreditkan perusahaan.
"Ketika menyangkut tuduhan keamanan, sebaiknya biarkan fakta berbicara sendiri. Faktanya, adalah catatan Huawei memang bersih," ungkap Ken.
Tak hanya itu, Ken juga menekankan bahwa selama 30 tahun Huawei berdiri, tidak pernah ada bukti ancaman keamanan yang berasal dari perusahaan. Ia juga membuka pintu dengan lebar bagi para pengguna yang ingin memeriksa perangkat yang mereka beli langsung ke laboratorium perusahaan.
Baca juga: China Desak Kanada Bebaskan Petinggi Huawei yang Ditahan
"Kami sangat bersedia mengambil tindakan proaktif untuk mengatasi dan mengurangi masalah keamanan," kata Ken.
"Di bawah prinsip ini, kami tetap terbuka untuk melakukan dialog aktif dengan pemerintah di seluruh dunia untuk memahami kekhawatiran mereka dan mengeksplorasi semua solusi yang memungkinkan," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, sejumlah negara melarang penggunaan perangkat Huawei dan ZTE di lingkungan pemerintah. Hal ini dikarenakan vendor China tersebut mengancam keamanan dan bisa digunakan sebagai alat mata-mata oleh pemerintah China.
Namun Huawei menolak statusnya disamakan dengan ZTE yang notabene perusahaan milik pemerintah China. Huawei menegaskan bahwa dirinya adalah perusahaan swasta dengan 100 persen saham dimiliki oleh karyawan.
Dikutip KompasTekno dari Fortune, Sabtu (20/12/2018), Ken juga mengatakan bahwa adanya pemblokiran Huawei di beberapa negara bukan berarti pintu bisnis tertutup sepenuhnya untuk Huawei. Perusahaan menegaskan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Huawei adalah mata-mata China.
"Kami menyambut baik dialog terbuka dengan siapa saja yang memiliki kekhawatiran ini. Tapi untuk semua tuduhan ini, kami tetap membala diri dan kami tidak akan membiarkan reputasi kami ternoda," pungkas Ken.
Terkini Lainnya
- Mark Zuckerberg Terancam Kehilangan Instagram dan WhatsApp
- 3 Cara Cek HP Support eSIM di Android dan iPhone dengan Mudah
- Elon Musk Dulu Ejek Bentuk Roket yang Bawa Katy Perry ke Luar Angkasa
- Pasar Ponsel Dunia Tumbuh Awal 2025, Berkat Ponsel Samsung dan Apple Ini
- Ini Kelebihan dan Kekurangan e-SIM Dibanding Kartu SIM Seluler Fisik
- iPhone XS Masih Layak Dibeli Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Google Luncurkan Ironwood, Chip AI untuk Inferensi Skala Besar
- Spesifikasi dan Harga iPhone 16 Pro Max Max di Indonesia, mulai Rp 22 Juta
- Samsung Ajak Konsumen Jajal Langsung Galaxy A56 5G dan A36 5G di "Awesome Space"
- Cara Aktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone
- Tidak Ada Batas Waktu, Ini Cara Login dan Aktivasi MFA ASN
- HP Poco F7 Ultra dan F7 Pro Resmi di Indonesia, Harga Termurah Rp 7 Jutaan
- Link Download dan Cara Instal Safe Exam Browser buat Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- Momen Katy Perry di Luar Angkasa: Lihat Lengkung Bumi dan Pegang Bunga Aster
- Manuver Intel Selamatkan Bisnis Chip, Jual 51 Persen Saham Perusahaan Hasil Akuisisi