Go-Jek Tanggapi Rumor Struktur Perusahaan dan Kepemilikan Saham

— Meski berhasil menjadi salah satu perusahaan startup bernilai tertinggi di Indonesia lewat sejumlah sesi pendanaan, struktur internal perusahaan Go-Jek tak banyak diketahui publik.
Meski demikian, hal itu belakangan mulai tersingkap lewat bocoran informasi dari firma konsultasi Momentum Works. Bocoran informasi itu membeberkan susunan dewan direksi dan komisaris Go-jek, sekaligus kepemilikan saham oleh sejumlah petingginya.
Disebutkan bahwa dewan direksi Go-Jek diisi pendiri sekaligus CEO Nadiem Makarim berikut enam anggota lain. Sementara kursi dewan komisaris turut dikepalai Nadiem dan beranggotakan para representatif dari investor-investor besar Go-Jek.
Baca juga: Struktur Perusahaan Go-Jek Terungkap dari Bocoran Dokumen
Dalam tanggapannya soal rumor ini, pihak Go-Jek mengatakan bahwa meski sudah disuntik modal oleh berbagai investor, pendiri dan manajemen tetap memegang kontrol penuh dalam menentukan arah dan strategi perusahaan.
“Para founders dan manajemen Go-Jek terus memiliki kepemilikan signifikan di perusahaan melalui saham dan opsi saham,” sebut Chief Corporate Affairs Go-Jek Nila Marita dalam keterangan yang dilayangkan ke KompasTekno, Rabu (28/11/2018).
Nila turut mengatakan bahwa pihaknya menghargai kepercayaan yang diberikan oleh para investor, baik lokal maupun asing, terhadap Go-Jek.
“Dukungan yang demikian merupakan salah satu elemen utama untuk pengembangan strategi agar platform layanan multi-services kami dapat membawa manfaat yang semakin besar,” imbuhnya.
Sebelumnya, merangkum informasi dari Momentum Works, Deal Street Asia mewartakan bahwa pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim, adalah pemegang saham individu terbesar di perusahaan dengan kepemilikan 58.416 lembar saham atau 4,81 persen dari total saham.
Baca juga: Go-Jek Disebut Sedang Menggalang Dana Rp 29 Triliun
Nadiem duduk di dewan direksi bersama Chief Information Officer Kevin Aluwi; Presiden Direktur Andre Soelistyo; Chief Commercial Officer Antoine de Carbonnel; principal firma konsultasi, McKinsey Hans Patuwo, serta Monica Lynn Mulyanto dan Thomas Kristian Husted.
Dewan komisaris Go-Jek, menurut informasi tersebut, berisi perwakilan dari investor Astra International, GDP Venture, Roba Bara, Warburg Pincus, Farallon Capital Asia, Capital Group, Tencent Investment, dan Temasek.
Dalam sesi pendanaan terkini yang kabarnya dilangsungkan pada Oktober lalu, Go-Jek disinyalir mendapat kucuran dana segar 1,5 miliar hingga 2 miliar dollar AS. Valuasinya pun diprediksi terdongkrak hingga menjadi 10 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 145 triliun.
Terkini Lainnya
- Cara Mengaktifkan Kembali M-Banking BCA Terblokir tanpa Harus ke Bank
- 7 Game PS5 Menarik di Sony State of Play 2025, Ada Game Mirip GTA V
- Samsung Pinjamkan 160 Unit Galaxy S25 Series di Acara Galaxy Festival 2025
- 15 Masalah yang Sering Ditemui Pengguna HP Android
- Samsung Gelar Galaxy Festival 2025, Unjuk Kebolehan Galaxy S25 Series lewat Konser dan Pameran
- Apa Beda Login dan Sign Up di Media Sosial? Ini Penjelasannya
- Kenapa Kursor Laptop Tidak Bergerak? Begini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Oppo A3i Plus Resmi, HP Rp 3 Jutaan dengan RAM 12 GB
- 2 Cara Melihat Password WiFi di MacBook dengan Mudah dan Praktis
- Xiaomi Umumkan Tanggal Rilis HP Baru, Flagship Xiaomi 15 Ultra?
- Wajib Dipakai, Fitur AI di Samsung Galaxy S25 Ultra Bikin Foto Konser Makin Bersih
- Ramai Konser Hari Ini, Begini Setting Samsung S24 dan S25 Ultra buat Rekam Linkin Park, Dewa 19, NCT 127
- WhatsApp Sebar Fitur Tema Chat, Indonesia Sudah Kebagian
- Ini Mesin "Telepati" Buatan Meta, Bisa Terjemahkan Isi Pikiran Jadi Teks
- Begini Efek Keseringan Pakai AI pada Kemampuan Berpikir Manusia