5 Hal yang Bikin Harga Bitcoin Terus Turun

- Harga Bitcoin berangsur-angsur turun. Titik rendahnya terjadi pada Rabu (21/11/2018), di mana harga bitcoin jatuh 25 persen dalam seminggu. Jika diukur sejak titik terendahnya Desember tahun lalu hingga sekarang, harga Bitcoin turun 75 persen.
Merujuk blockchain.com, New York Times melaporkan nilai tukar Bitcoin terhadap dollar AS pada tanggal tersebut adalah 4.035 dollar AS. Hari ini, Senin (26/11/2018), harga Bitcoin kembali turun ke angka 3.824 dollar AS (sekitar Rp 55,4 jutaan) dari sumber yang sama.
Setidaknya ada lima alasan utama mengapa harga Bitcon dan mata uang digital lainnya terus anjlok, sebagaimana KompasTekno rangkum dari New York Times, Senin (26/11/2018).
1. Infrastruktur dan Nilai Tukar yang Tidak Teregulasi
Sebagian besar perdagangan kriptokurensi terjadi di luar Amerika Serikat, di mana pertukaran semacam ini minim pengawasan dari badan regulasi AS yang terkenal sangat ketat. Hal itu memberikan ruang kepada investor untuk menyimpan saham dengan bebas, meski bahayanya sudah sangat jelas nampak.
Bloomberg melaporkan bahwa Menteri Kehakiman Amerika Serikat melakukan investigasi kriminal tentang manipulasi menggunakan salah satu kriptokurensi, Tether. Tether disebut membuat keresahan di kalangan investor.
Peneliti Universitas Texas mempublikasikan hasil penemuannya yang mengindikasikan bahwa Tether digunakan untuk memompa harga Bitcoin dkk secara manipulatif. Beberapa penjual harus menjual Tether dalam kondisi merugi, demi mendapatkan kembali uangnya.
Baca juga: Harga Bitcoin Sentuh Titik Terendah dalam 1 Tahun Terakhir
Para pedagang kriptokurensi juga meragukan OKEx, sebuah lembaga penukar mata uang digital yang berbasis di Hong Kong. OKEx diketahui kerap mengganti aturan lebih awal tanpa memberi tahu para pedagang kriptokurensi.
Salah satu pengelola investasi, Amber AI mengatakan bahwa banyak pelanggan yang rugi besar-besaran karena perubahan peraturan itu. Mengetahui banyak yang merugi, OKEx meminta maaf ke para pelanggannya, karena telah mengganti peraturan yang menyebabkan kericuhan perdagangan.
2. Tindakan Regulator
Salah satu yang mendongkrak nilai Bitcoin dkk adalah kegiatan Initial Coin Offering atau penawaran perdana koin, serupa dengan IPO yang banyak dilakukan perusahaan untuk mencari pendanaan.
ICO juga memungkinkan startup mendapatkan dana, namun tanpa melibatkan regulator. Hal ini menarik perhatian Komisi Sekuritas dan Bursa yang menilai ICO akan melanggar beberapa aturan sekuritas yang berlaku.
Mereka saat ini memberikan sanksi untuk para perusahaan yang melanggar hukum sekuritas dengan penawaran mereka. Komisi Sekuritas dan Bursa telah memberikan sanksi kepada dua perusahaan yang melakukan ICO.
Mereka diminta untuk mengembalikan uang kepada investor, sementara kasus ini masih akan diproses ke depannya.
3. Diatur Komunitas, bukan Pemerintah
Karena lepas dari pemerintah, kriptokurensi diatur oleh komunitas para pengembang yang artinya, hal itu akan lebih rentan melemah. Menilik sejarahnya, salah satu kriptokurensi terbesar, Bitcoin diciptakan pada Januari 2009.
Selama bertahun-tahun, anggota komunitas Bitcoin bekerja sama meningkatkan piranti lunak.
Lambat laun, kerja sama itu memudar.
Setelah perdebatan panjang, salah satu kelompok merilis versi baru software Bitcoin. Versi ini memiliki aturan yang berbeda dan digadang menjadi kriptokurensi baru yang lebih kuat bernama, Bitcoin Cash.
Baca juga: Harga Bitcoin dkk Terjun Rp 15 Juta dalam Sehari
Terkini Lainnya
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek
- Mencoba MSI Claw 8 AI Plus, Konsol Gaming Windows 11 dengan Joystick RGB
- Cara Pakai WhatsApp Bisnis buat Promosi UMKM
- Cara Buat Kartu Ucapan Ramadan 2025 untuk Hampers lewat Canva
- Databricks Ekspansi ke Indonesia: Buka Potensi AI dan Pengelolaan Data
- GPU Nvidia RTX 5070 Ti Mulai Dijual di Indonesia, Ini Harganya
- Oppo Rilis Case dan Wallet Edisi Timnas Indonesia untuk Reno 13 F 5G
- 5 Aplikasi Al Quran untuk Mengaji Selama Puasa Ramadhan 2025
- Akamai Rilis Laporan "Defender Guide 2025" untuk Mitigasi Ancaman Siber
- Layanan Indosat HiFi Dikeluhkan Gangguan, Ada yang Sampai 9 Hari
- Cara Melihat Password WiFi di Laptop Windows 11 dengan Mudah dan Praktis
- Tabel Spesifikasi Nubia V70 Design di Indonesia, Harga Rp 1 Jutaan