Pendiri Oculus Dipecat Facebook Karena Dukung Trump?

- Salah satu pendiri Oculus VR sekaligus kreator headset Virtual Realit (VR) Rift, Palmer Luckey telah meninggalkan Facebook pada awal tahun 2017 silam. Namun saat itu, tidak ada alasan pasti mengapa ia meninggalkan Facebook.
CEO Facebook, Mark Zuckerberg pun hanya mengatakan bahwa alasan kepergian Luckey adalah masalah pribadi yang disebutnya tidak pantas untuk disebarkan.
Rumor yang santer terdengar adalah karena Facebook tidak senang dengan pilihan politik Luckey. Tapi saat rapat dengar pendapat di hadapan wakil rakyat awal tahun ini, Zuckerberg membantah tudingan bahwa Luckey dipecat karena pilihan politiknya.
Belakangan muncul perkembangan terbaru. Sebuah laporan anyar menyebutkan bahwa Luckey memang didepak dari Facebook lantaran mendukung Donald Trump yang kini telah menjabat sebagai President Amerika Serikat
Baca juga: Ikuti WhatsApp dan Instagram, Pendiri Oculus Hengkang dari Facebook
Sebelumnya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Wall Street Journal, Selasa (13/11/2018), Luckey konon pernah mendonasikan uang sebesar 10.000 dollar AS untuk mendukung simpatisan anti-Hillary Clinton, lawan Trump dalam pemilu AS tahun 2016.
Wall Street Journal mengaku mendapat e-mail dan keterangan sumber lain yang mengindikasikan bahwa Zuckerberg pernah menekan Luckey untuk menyuarakan dukungan kepada kandidat presiden lain, Gary Johnson, setelah isu donasi ke kubu anti-Hillary mencuat.
Hengkangnya Luckey disinyalir bukanlah atas inisiatifnya sendiri. Facebook disebut memberikannya cuti sebelum akhirnya memecat Lunckey dengan uang pesangon 100 juta dollar AS saat itu.
Dianggap membendung suara konservatif
"Semua detail yang berkaitan dengan masalah pegawai adalah sangat rahasia. Ini merupakan kebijakan kami untuk semua pegawai, apapun kedudukannya," jelas salah satu juru bicara Facebook terkait kepergian Luckey.
Ia kembali menegaskan bahwa Luckey meninggalkan Facebook yang mengakuisisi Oculus pada 2014 bukan karena pilihan politiknya.
Baca juga: Facebook Resmi Miliki Oculus VR
"Kami selalu memperjelasnya bahwa segala urusan politik itu kehendak Palmer dan kami tidak menekannya untuk mengatakan sesuatu yang tidak faktual atau benar," imbuh sang perwakilan Facebook.
Luckey tidak memberikan tanggapan atas hal ini. Ia hanya mengatakan bahwa sisa tim yang masih bertahan di Oculus saat ini adalah yang terbaik dalam industri VR.
Kabar Luckey didepak karena pilihan politiknya muncul di tengah-tengah tuduhan bias politik dari beberapa raksasa teknologi Silicon Valley seperti Facebook, Google, dan Twitter, yang cenderung liberal dan dianggap berupaya membendung suara konservatif.
Trump sempat menuduh Google telah mengutak atik hasil pencarian di Google Search terhadap pemberitaan soal dirinya. Ia menganggap bahwa Google hanya menampilkan berita negatif tentang Trump.
Jauh sebelumnya, Facebook telah menghadapi tuduhan serupa.
Dalam rapat dengar pendapat di hadapan wakil rakyat AS awal tahun lalu, Zuckerberg ditanya apakah ia atau Facebook sengaja membendung pandangan politik konservatif karena telah memblokir laman Diamond and Silk yang diketahui sebagai influencer pendukung Trump.
Baca juga: Headset VR Oculus Quest Meluncur, Bisa Dipakai Nge-game Tanpa PC
Bulan Oktober lalu, salah satu mantan teknisi Facebook, Brian Amerige juga meninggalkan Facebook setelah menulis memo kontroversial.
Ia mengkritik lingkungan kerja Facebook yang dianggapnya monokultur terhadap pandangan politik dan intoleran terhadap perbedaan pendapat.
Amerige tidak menyebutkan secara spesifik alasannya meninggalkan Facebook. Namun ia memastikan keputusannya bukan dalam rangka mencoba hal baru.
Terkini Lainnya
- iPhone 16e Meluncur, iPhone 16 Versi "Murah"
- Xiaomi Suntik DeepSeek AI ke HyperOS, Ini HP yang Kebagian
- Nugroho Sulistyo Budi Resmi Dilantik Jadi Kepala BSSN
- Bocoran Desain iPhone 17 Pro, Jadi Mirip Ponsel Poco?
- HP Xiaomi Ini Dapat Update 6 Tahun, Dijual di Indonesia
- Foto: 100 Meter dari Panggung Seventeen Bangkok Tetap "Gokil" Pakai Samsung S25 Ultra
- Cara Buat Twibbon Ramadan 2025 di Canva lewat HP dan Desktop
- Garmin Instinct 3 Series Rilis di Indonesia, Kini Pakai Layar AMOLED
- Cara Bikin Kata-kata Kartu Ucapan Lebaran untuk Hampers Lebaran via ChatGPT
- 5 Negara Larang DeepSeek, Terbaru Korea Selatan
- Ini Dia Fitur xAI Grok 3, AI Terbaru Buatan Elon Musk
- Melihat HP Lipat Huawei Mate X6 Lebih Dekat, Layar Besar Bodi Ramping
- Google Didenda Rp 202 Miliar, Pakar Dorong Regulasi Digital yang Lebih Adil
- HP Realme P3 Pro dan P3x 5G Meluncur, Bawa Baterai Besar dan Chipset Baru
- Cara Cari Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Otomatis via AI serta Contoh Prompt