cpu-data.info

- Pekan ini, Facebook selaku pemilik Oculus mengumumkan headset Virtual Reality (VR) standalone bernama Oculus Quest. Sebagai headset stand-alone, Quest mampu digunakan tanpa harus terhubung ke PC atau konsol game.

Pendekatan ini tentunya berbeda halnya dengan headset Rift -juga dari Oculus- yang mesti dipasangkan dengan komputer bertenaga mumpuni.

Oculus Quest sudah memaketkan semua yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi VR ke dalam satu kemasan, termasuk unit baterai dan komputer. Quest pun nirkabel karena bisa langsung dikenakan di kepala.

Oculus turut membekali Quest dengan motion controller bernama Touch. Empat kamera wide-angle melacak posisi secara tiga dimensi, sehingga memungkinkan pengguna berjalan-jalan dalam lingkunga virtual.

Rencananya, Quest bakal meluncur dengan 50 judul aplikasi virtual reality, termasuk game yang sudah populer, seperti simulator memanjat tebing The Climb dan game adventure Moss.

Baca juga: Membandingkan Microsoft HoloLens dan Facebook Oculus Rift

President of VR Oculus, Hugo Barra mengatakan Quest dibuat khusus untuk menjalankan game VR, berbeda dari headset lain bikinan Oculus yang lebih difokuskan untuk video.

“Kami akan berinvestasi secara signifikan di platform baru ini,” ujar Barra, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Verge, Jumat (28/9/2018).

Secara hardware, Quest mirip dengan gabungan antara headset Rift yang berkabel dengan headset standalone Oculus Go yang dirilis awal tahun ini.

Resolusi layar Quest sama dengan Go, yakni 1.600 x 1.440 piksel per mata, tapi ada opsi untuk mengatur jarak lensa. Quest juga dibekali speaker internal seperti Go. Kedua headset VR ini pun sama-sama ditenagai chip mobile Snapdragon 835.

Bedanya dari Go, Quest bisa digunakan untuk berjalan-jalan di lingkungan virtual, karena dibekali dengan empat kamera tracking tadi. Facebook berencana menjual Quest sekitar awal tahun depan dengan banderol 399 dollar AS atau sekitar Rp 6 juta.