Facebook Bikin Kecerdasan Buatan Pembaca "Meme"
- Jejaring sosial Facebook sesumbar telah menemukan senjata ampuh untuk melawan ujaran kebencian. Senjata itu tak lain adalah sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang dinamai “Rosetta”.
Rosetta mampu membaca dan memahami konten yang terkandung dalam miliaran gambar atau video di Facebook setiap harinya. Pasalnya, kebanyakan ujaran kebencian tak lagi berbentuk teks, melainkan konten visual semacam meme sindiran atau video provokatif.
Teknologi pendeteksi gambar berbasis kecerdasan buatan sejatinya bukan hal baru. Hanya saja, Rosetta mampu menjaring konten-konten tersebut dalam skala besar, mengingat Facebook memiliki 2,2 miliar pengguna aktif yang setiap harinya saling berbagi konten.
Rosetta mampu mengekstraksi teks dalam berbagai bahasa dari miliaran gambar dan video secara real-time. Sistem ini tak cuma diimplementasikan di Facebook, tetapi juga di Instagram.
Pemberantasan konten negatif di Facebook memang krusial. Jejaring yang didirikan Mark Zuckerberg itu sudah beberapa kali memicu terjadinya keributan massal gara-gara pertukaran konten antar-pengguna.
Antara lain, Facebook dituduh bersalah atas kekerasan yang terjadi di Myanmar, Sri Lanka, dan India. Masyarakat terprovokasi ujaran kebencian yang menyebar via Facebook, belum lagi berita-berita palsu yang melengkapinya.
Untuk menanggulanginya, Facebook mengaku telah menghapus 18 akun dan 52 Page yang terafiliasi dengan kekerasan di Myanmar, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Senin (17/9/2018), dari Cnet.
Selain itu, pada Juli lalu Facebook juga mengumumkan pembaruan pada sistemnnya yang lebih ketat menyaring konten negatif.
Sebelumnya, hanya konten yang gamblang menyuarakan kekerasan yang dibasmi. Belakangan, semua meme, video, dan konten dalam bentuk apapun yang dianggap berisiko atau rentan memicu pertikaian pun dikaji mendalam oleh Facebook.
Dalam berbagai kesempatan, Mark Zuckerberg selalu mengatakan pihaknya bakal memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membasmi konten negatif. Selain itu, Facebook juga merekrut 20.000 pegawai khusus untuk memantau konten-konten di platform-nya.
Terkini Lainnya
- 5 Besar Vendor Smartphone Dunia Akhir 2024 Versi Canalys
- OpenAI Rilis Fitur Tasks untuk ChatGPT, Ini Fungsinya
- Motorola Moto G Power 2025 Meluncur, HP Android Berstandar Militer
- Meluncur Besok, Intip Bocoran Harga dan Spesifikasi Oppo Reno 13 di Indonesia
- Viral Video Pria Transaksi Pakai Apple Watch, Apple Pay Sudah Bisa di Indonesia?
- Earbuds Nothing Ear (open) Resmi di Indonesia, Harga Rp 2,5 Juta
- Link Download Red Note, Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai
- Minggu, TikTok Dikabarkan Tutup Aplikasi di AS
- Induk Facebook PHK 3.600 Karyawan yang Kurang Kompeten
- Bos Instagram Bocorkan Jenis Konten yang Bakal Sering Dimunculkan di IG Tahun Ini
- Pilih Cloud Storage atau Hard Drive, Mana yang Ideal?
- Apa Itu Red Note? Aplikasi Pengganti TikTok yang Lagi Ramai di AS
- Honkai Star Rail 3.0 Meluncur, Ada 7 Update Karakter, Area, dan Mekanisme Game
- 4 Tips Hapus Jejak Digital di Internet dengan Aman
- Pemerintah Berencana Batasi Usia Bermedsos bagi Anak