Microsoft Bakal Tarik Biaya Bulanan untuk Windows 7

- Meski telah lama dirilis, masih banyak komputer yang dijalankan dengan Windows 7 alih-alih Windows 8 atau 10 yang paling baru. Secara global, pengguna Windows 7 tercatat masih 40 persen dari seluruh pengguna OS Windows.
Alasannya beragam, salah satunya, mereka terlanjur nyaman dengan Windows 7 dan enggan membayar lagi untuk memperbarui ke Windows 10. "Masa gratis" Windows 7 agaknya tidak akan lama lagi.
Microsoft mengumumkan akan menarik biaya tambahan bulanan bagi pengguna Windows 7 yang ingin tetap mendapat dukungan/update keamanan. Pembayaran akan mulai berlaku pada 14 Januari 2020 untuk meyakinkan penggunanya agar tetap mendapat pembaruan keamanan.
"Hari ini kami mengumumkan akan memberlakukan pembayaran untuk Extended Security Updates (perpanjangan pembaruan keamanan/ESU) hingga Januari 2023," tulis Microsoft melalui blog resminya.
Baca juga: Akhirnya, Windows 10 Berhasil Lewati Windows 7
Itu artinya, setelah Januari 2023, pengguna Windows 7 mau tak mau mesti beralih ke Windows 8 atau 10 jika ingin datanya tetap terlindungi pembaruan keamanan. Lebih lanjut, ESU akan dijual per perangkat, dan harganya disebut akan terus naik dari tahun ke tahun.
Sayangnya, Microsoft tidak menyebut berapa biaya yang ditagihkan ke konsumen. Pelanggan yang memperpanjang pembaruan keamanan akan tetap bisa menggunakan Office 365 Pro Plus.
Lebih spesifik, penawaran ESU hanya berlaku bagi pengguna Windows 7 Pro dan Windows 7 Enterprise untuk pelanggan bisnis saja.
Dengan begitu, pengguna Windows 7 Home kemungkinan tidak akan mendapatkan pembaruan keamanan. Pelanggan yang berlangganan asuransi software akan mendapatkan potongan harga sesuai dengan diskon yang berlaku untuk Windows 10 Enterprise dan Windows 10 Education.
Semua aplikasi yang berjalan di Windows 7 dijanjikan akan tetap bisa berjalan di Windows 10 dan upgrade selanjutnya. Jika ingin beralih ke Windows 8 atau 10 untuk saat ini, pengguna akan kerepotan.
Pasalnya, dirangkum KompasTekno dari Forbes, Senin (10/92019), penjualan resmi Windows 8 sudah tidak berlaku, sebagaimana upgrade gratis ke Windows 10. Mau tidak mau, pengguna harus merogoh kocek mulai dari 139 dollar AS (sekitar Rp 2 jutaan) untuk upgrade ke Windows 10.
Terkini Lainnya
- Microsoft Rilis Chip Kuantum Majorana 1 untuk Komputasi Skala Besar
- Beda Budaya Bisa Gagalkan Merger
- Cara Blokir SMS Spam yang Mengganggu di HP Xiaomi
- 2 Cara Menghapus Cache di HP Realme dengan Mudah dan Cepat
- Fitur Ini "Sulap" Oppo Find N5 Jadi Remot Laptop Apple Mac
- AMD Rilis 3 CPU Ryzen AI 300 Series
- Kulkas Pintar Samsung Bespoke AI Seri RS70 Resmi, Punya Fitur Penghemat Listrik
- Video: Fitur Samsung S25 Ultra Bikin Rekam Konser Seventeen Bangkok Jadi Anti-mainstream
- Hati-hati, Setting Bawaan di iPhone Bisa Jadi "Pintu" Hacker Menyusup
- Smartwatch OnePlus Watch 3 Resmi Meluncur, Layar Lebih Besar dan Terang
- YouTube Bikin Langganan "Premium Lite", Ini Bedanya dengan Premium Biasa
- Menkomdigi Minta Platform Digital Perketat Perlindungan Anak dari Konten Berbahaya
- 8 Ciri-ciri Chat Penipuan WhatsApp, Jangan Terkecoh
- Harga Laptop Akan Naik, Bos Acer Ungkap Alasannya
- 25 Tablet dan HP Xiaomi yang Kebagian HyperOS dengan AI DeepSeek