Pengguna Internet di China Tembus 802 Juta Orang
- China tidak hanya menyandang predikat sebagai negara dengan populasi terpadat di dunia. Negeri Tirai Bambu juga menjadi negara dengan pengguna internet terbesar di jagad raya.
Berdasarkan data yang dihimpun China Internet Network Information Center (CNNIC), pengguna aktif internet di sana mencapai 802 juta atau 57,7 persen dari total populasi. Sebagain informasi, per Juli 2018, populasi penduduk China mencapai 1,3 miliar jiwa.
Dibanding China, jumlah pengguna internet di Indonesia masih sangat jauh. Asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia (APJII) melaporkan pada awal tahun ini, pengguna internet di Indonesia baru menyentuh angka 262 juta.
Begitu pula dengan Amerika Serikat yang menjadi markas perusahaan teknologi raksasa, diperkirakan baru memiliki 300 juta pengguna internet.
Menariknya, sebagian besar pengguna internet di China adalah pengguna mobile yang mencapai angka 788 juta. Fakta ini menunjukan bahwa perangkat mobile menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat China.
Baca juga: Data Pengguna iPhone di China Disimpan Operator Seluler Pemerintah
Data tersebut juga mengungkap bagaimana layanan mobile di China semakin melesat, terutama untuk menggunakan layanan transportasi umum.
Sebanyak 31 persen orang di sana memanfaatkan mobile untuk mengakses aplikasi berbagi sepeda, 37 persen untuk memesan kursi bus atau kereta, dan 43 persen menggunakannya untuk memesan taksi.
Peneliltian ini juga menunjukan 7 dari 10 pengguna internet di China melakukan belanja online. Sekitar 566 juta orang menggunakannya untuk transaksi pembayaran, yang jumlahnya meningkat 7,4 persen dalam satu semester terakhir.
Dari data yang dihimpun China Internet Report dan South China Morning Post yang dirangkum KompasTekno, Minggu, (26/8/2018), jumlah pengguna mobile di China tiga kali lebih besar dan kegiatan transaksi pembayaran mobile juga 12 kali lebih banyak dibanding Amerika Serikat.
"Hal ini (penyebaran akses internet) bagai dua mata pisau. Ini bagus untuk perusahaan internet, dan bagus untuk pemerintah jika mereka ingin mengontrol populasi lebih baik, namun juga akan menimbulkan lebih banyak risiko," jelas Managing Director China Market Research Group, Shaun Rein.
Risiko yang ia maksud adalah peluang kriminalitas seperti perjudian, pornografi, atau peredaran obat-obatan terlarang karena luasnya paparan internet.
Meningkatnya komunitas online di China didukung dengan keberlanjutan investasi dan infrastruktur. Baru-baru ini, pemerintah China menelurkan kebijakan untuk meningkatkan kecepatan internet dan membuat akses internet lebih murah.
Baca juga: Akun WeChat Jadi KTP Digital di China
Kebijakan tersebut menjadi salah satu pendorong penetrasi pengguna internet di China. Meski di sisi lain, pemerintah juga mengontrol penggunaan internet oleh warganya.
Terkini Lainnya
- Jenis-jenis Cloud Computing dalam Menyediakan Layanan Komputasi
- Main Game "COD Warzone Mobile" Kini Butuh HP yang Lebih Canggih
- Apple Rilis Aplikasi Edit Video Final Cut Pro 11, Bawa Fitur Berbasis AI
- Profil Jensen Huang, CEO Nvidia yang ke Indonesia Hari Ini
- CEO Nvidia Jensen Huang Ditanya Manfaat AI untuk Timnas Indonesia, Ini Jawabannya
- Sebut "AI adalah Masa Depan", CEO Nvidia Jensen Huang Beri Pesan untuk Anak Muda Indonesia
- Lukisan Pertama Buatan Robot Humanoid AI Terjual Rp 17 Miliar
- Indonesia Disebut Punya Data Center AI Terbesar Kedua di Asia Tenggara
- CEO Nvidia Jensen Huang: Orang Tidak Akan Kehilangan Pekerjaan karena AI
- Mana Lebih Baik, Laptop Windows atau Chromebook? Begini Pertimbangannya
- Bos Nvidia Jensen Huang Beri Pesan Penting soal Krusialnya AI bagi Indonesia
- Wajib Update, Ponsel Android Hanya Punya Waktu 14 Hari
- GoTo Luncurkan Model AI Lokal "Sahabat-AI", Open Source dan Paham Bahasa Daerah
- Trik Melihat Chat WhatsApp yang Sudah Dihapus Tanpa Aplikasi, Mudah
- HP Gaming Nubia Red Magic 10 Pro Series Resmi, Pakai Chip Snapdragon 8 Elite