Tips Aman Internetan dengan Wi-Fi Publik

- Banyak tempat publik seperti kafe dan restoran kini menyediakan fasilitas Wi-Fi hotspot yang bisa digunakan secara cuma-cuma.
Meski praktis dan gratis, Wi-Fi di tempat-tempat semacam ini memiliki risiko keamanan karena pengguna tak tahu siapa saja yang tersambung, ataupun siapa yang membuat hotspot.
Hacker pun bisa memanfaatkan kelengahan pengguna gadget di tempat publik untuk mencuri informasi penting dengan berbagai macam cara, seperti serangan man-in-the middle, membuat hotspot palsu, hingga packet sniffing yang teknik-tekniknya antara lain diterangkan di laman berikut.
Kalau kurang awas, informasi vital macam username dan password pengguna untuk login ke layanan online bisa jatuh ke tangan orang tak bertanggung jawab.
Kendati demikian, apabila memang harus menggunakan fasilitas Wi-Fi publik, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk meminimalisir risiko pencurian data. Ikuti tips-tips yang dirangkum KompasTekno dari Wired, Senin (6/8/2018) di bawah ini.
Baca juga: WiFi Ternyata Bukan Singkatan Wireless Fidelity
Gunakan Wi-Fi yang dikenal
Saat menyalakan Wi-Fi, perangkat akan memindai hotspot apa saja yang tersedia di sekitar pengguna. Supaya tak salah pilih, sebaiknya hanya sambungkan perangkat ke pengelola hotspot yang memang dikenal, misalnya yang dioperasikan oleh pihak kafe tempat pengguna berada.
Kalau memungkinkan, jangan terlalu banyak menyambungkan perangkat ke hotspot di tempat baru. Semakin banyak hotspot yang tersambung ke perangkat pengguna, semakin banyak pula kemungkinan ada di antaranya yang memiliki keamanan kurang mumpuni.
Hanya gunakan layanan online dengan pengamanan HTTPS
HTTPS mengamankan transaksi data antara komputer pengguna dengan penyedia layanan online dengan enkripsi sehingga tak mudah diendus oleh hacker. Sayangnya belum semua layanan online menggunakan protokol ini.
Peramban seperti Chrome biasanya akan menandai situs yang belum memakai HTTPS sebagai “not secure”. Sebaiknya patuhi peringatan ini dan jangan lakukan login, apalagi ketika tersambung ke Wi-Fi publik. Apabila tidak dienksripsi, data bakal rawan diintip hacker yang tersambung ke Wi-Fi yang sama.
Jangan berikan terlalu banyak informasi
Sebagain penyedia layanan hotspot publik mungkin meminta data tambahan dari pengguna seperti alamat e-mail atau nomor telepon. Tujuannya adalah agar bisa mengenali pengguna saat tersambung ke penyedia yang sama di lain tempat, untuk keperluan marketing.
Sebaiknya jangan langsung percaya dengan permintaan semacam ini, apalagi jika dilakukan oleh hotspot di tempat baru yang belum pernah digunakan sebelumnya. Pengguna bisa memberikan e-mail lain yang bukan alamat utama. Jangan memberikan informasi yang diminta apabila merasa kurang nyaman.
Baca juga: Cara Transfer Foto dari iPhone dan Android ke PC Pakai WiFi
Batasi AirDrop dan FileSharing
Terkini Lainnya
- Menerka Arti Huruf "E" di iPhone 16e
- Tablet Huawei MatePad Pro 13.2 Rilis di Indonesia 26 Februari, Ini Spesifikasinya
- Daftar Harga YouTube Premium di Indonesia, Mulai dari Rp 41.500
- Cisco Umumkan AI Defense, Solusi Keamanan AI untuk Perusahaan
- Menggenggam HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Ultimate, Smartphone Tipis Rasa Tablet
- Smartphone Vivo Y29 4G Meluncur, Bawa Baterai Jumbo 6.500 mAh
- 3 Cara Mengaktifkan Touchpad Laptop Windows dengan Mudah dan Praktis
- HP Lipat Oppo Find N5 Sangat Tipis, Ini Rahasia di Baliknya
- Fitur Foto Anti-gagal di Samsung Galaxy S25 Ultra Ini Wajib Dipakai Saat Nonton Konser
- Gimbal Smartphone DJI Osmo Mobile 7 Pro Dirilis, Sudah Bisa Dibeli di Indonesia
- 10 Aplikasi untuk Menunjang Ibadah Puasa Ramadhan 2025 di iPhone dan Android
- Merekam Foto dan Video Konser Makin "Seamless" dengan Cincin Pintar Galaxy Ring
- Angin Segar Investasi Apple, Harapan iPhone 16 Masuk Indonesia Kian Terbuka
- Melihat Tampilan iPhone 16e, Serupa tapi Tak Sama dengan iPhone 14
- HP Lipat Oppo Find N5 Segera Rilis di Indonesia, Kapan?