Bedanya Cara Jualan Xiaomi di Asia dan Eropa

HONGKONG, - Senior Vice President of Strategic Corporation Xiaomi, Wang Xiang mengatakan bahwa produk Xiaomi telah tersebar di 74 negara.
Per kuartal pertama 2018, Xiaomi berhasil mencatatkan angka 28 juta unt penjualan. Angka tersebut menajdikan Xiaomi sebagai vendor smartphone terbesar keempat dunia, menurut data kuartal pertama 2018 dari firma riset pasar IDC.
Baca juga: Xiaomi Kini Pabrikan Smartphone Nomor 4 Terbesar di Dunia
Negara berkembang menjadi penopang pangsa pasar Xiaomi, khususnya negara Asia seperti India, Indonesia, Vietnam, serta Thailand dan Myanmar yang baru saja dibuka.
Xiaomi juga sesumbar menjadi merek paling cepat pertumbuhannya di India. Selain Asia, Xiaomi juga mulai percaya diri menantang kompetitornya dengan merangsek ke pasar Eropa, yakni Spanyol, Perancis dan Italia.
Beda strategi
Ternyata, Xiaomi punya strategi sendiri untuk terus mengembangkan produknya di kedua benua tersebut. Wang menjelaskan bahwa di India yang termasuk salah satu negara Asia, Xiaomi mengawali ekspansi pasarnya melalui platform online lebih dulu.
Baca juga: Ini Alasan Xiaomi Selalu Jual Ponsel dengan Metode Flash Sale
"Kami mengawali dengan (situs) Mi.com dan bermitra dengan e-commerce. tapi di pasar Eropa kami memulainya dengan semua kanal sejak hari pertama," jelas Wang.
Lebih lanjut, Wang mengungkapkan bahwa di Eropa, Xiaomi memulai "lapaknya" melalui gerai offline tradisional. Namun, toko offline yang ditunjuk Xiaomi juga memiliki platform online sehingga terbuka dua jalan pemasaran sekaligus.
"Kami juga bekerjasama dengan platform pihak ketiga seperti Amazon atau lainnya, dan kami juga membuka Mi.com resmi di Spanyol dan beberapa negara Eropa," jelas Wang.
Skema ini mirip dengan yang dilakukan di Indonesia. Xiaomi pertama kali menjajakan produknya secara offline, menggandeng beberapa retail offline, lantas berlanjut dengan skema online.
Vendor China ini menggandeng beberapa e-commerce lokal dan non-lokal untuk menjual produknya secara flash sale.
Incar Amerika Serikat
Tak hanya di Eropa, Amerika Serikat juga disebut akan menjadi target baru Xiaomi.
"Banyak orang Amerika yang bertanya, apakah Xiaomi akan masuk kesana? Kami sangat senang dengan peluang itu," jelas Wang.
Baca juga: Xiaomi Beberkan Rencana Masuk ke Kandang iPhone
Menurut Wang, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk memasarkan smartphone di Eropa dan Amerika. Ia mengakui butuh banyak waktu dan tenaga untuk bisa masuk ke negara baru.
"Namun, Anda akan melihat lebih banyak negara di Eropa Barat nanti," imbuh Wang.
Terkini Lainnya
- Nothing CMF Buds 2 Diam-diam Muncul di Situs Resmi, TWS Murah dengan ANC
- Daftar Operator Seluler yang Menyediakan eSIM di Indonesia
- Spesifikasi Laptop untuk Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2025, Penting Diperhatikan
- OpenAI Siapkan Media Sosial Mirip X, Berbasis ChatGPT
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp
- Telkomsel Rilis Paket Bundling iPhone 16, Rp 50.000 Kuota 58 GB
- Daftar HP yang Mendukung eSIM di Indonesia
- Membawa Inovasi AI Lebih Dekat ke Semua Orang
- Samsung Rilis Galaxy A06 5G Edisi Free Fire, Banyak Aksesori Bikin "Booyah"
- Apakah iPhone XR Masih Layak Beli di Tahun 2025? Begini Penjelasannya
- Apa Itu eSIM? Begini Perbedaannya dengan Kartu SIM Biasa
- Huawei Pastikan Ponsel Lipat Tiga Mate XT Ultimate Rilis di Indonesia
- Harga iPhone 11, 11 Pro, dan iPhone 11 Pro Max Bekas Terbaru, Mulai Rp 5 Jutaan
- AMD Umumkan CPU 2nm Pertama "Venice", Meluncur 2026
- Harga iPhone XR Second Terbaru April 2025, Mulai Rp 4 Jutaan
- Sidang Antimonopoli Meta: Mark Zuckerberg Bisa Dipaksa Jual Instagram dan WhatsApp