40 Tahun Lalu E-mail "Spam" Pertama Dikirim, Isinya?
- Seringkali kita mendapati pesan tak diinginkan di e-mail. Pesan-pesan tersebut tak jarang dibuang ke folder khusus yang disebut "spam". Lalu, siapakah yang pertama mengirim e-mail spam?
Seorang marketer asal Amerika Serikat, Gary Thuerk adalah orang pertama yang memberondong pesan tak diinginkan, ke 400 penerima pada tahun 1978.
Thuerk, yang kala itu menjabat sebagai manajer pemasaran perusahaan komputer Digital Equipment Corporation, mengirimkan promosi produk komputer perusahaannya.
Baca juga: Google Akan Otomatis Saring Telepon Spam di Android
Pesan tersebut dikirim melalui ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) atau jaringan komputer yang kemudian bertransformasi menjadi internet hari ini. Alhasil, pesan promosi yang dikirim Thuerk menuai amarah dari para penerimanya.
Pesan e-mail yang dikirim Thuerk itulah yang dinobatkan sebagai contoh e-mail spam pertama di dunia.
Asal-usul sebutan "spam"
Kata "spam" pada awalnya tak disematkan langsung ke pesan yang dikirim Thuerk. Sebutan ini baru populer diistilahkan untuk pesan tak diinginkan bertahun-tahun berikutnya.
Istilah "spam" berawal dari sketsa televisi tahun 70-an berjudul Monty Python's Flying Circus.
Dalam salah satu episodenya, sekelompok Viking menyanyikan lagu tentang "Spam", yang ternyata merek produk daging olahan.
Mereka menyindir pelayan restauran yang sering menawarkan daging "Spam", meski tak diinginkan pelanggan.
Promosi Green Card tersebut juga tak luput dari kecaman, namun tetap mendulang keuntungan 100.000 dollar AS kala itu.
Baca juga: Google Rilis Gmail Go, Ringan dan Bebas Spam
Dirangkum dari Britannica, konsep spamming bukanlah hal baru. Jauh sebelum Thuerk, pesan tak diinginkan dikirim melalui telegram 100 tahun lalu. Pesan-pesan tersebut kemudian disebut pesan sampah atau "junk mail"
Dilansir KompasTekno dari BBC, Jumat (4/5/2018), 85 persen e-mail merupakan spam.
Awalnnya, kebanyakan spam berisikan pesan tak diinginkan dari para pelaku bisnis, khususnya marketing yang tak segan menampilkan identitasnya.
Tapi akhirnya, para spammer (pengirim spam) menyembunyikan identitasnya, termasuk lokasi.
Sehngga pesan-pesan berkonten negatif seperti pornografi atau penipuan, tak jarang menyambangi kotak masuk penerima tanpa terlacak.
Spam tak jarang mengandung virus dan software berbahaya (malware) yang dapat menginvasi komputer penerima. Komputer berbahaya yang disebut "zombie", dihubungkan bersama untuk membentuk jaringan komputer yang disebut botnet.
Terkini Lainnya
- Ambisi Malaysia Jadi Pusat Data Center Asia Terganjal
- Apakah Mode Pesawat Bisa Menghemat Baterai HP? Begini Penjelasannya
- Ada Tonjolan Kecil di Tombol F dan J Keyboard, Apa Fungsinya?
- Cara Kerja VPN untuk Membuat Jaringan Privat yang Perlu Diketahui
- Konsol Handheld Windows 11 Acer Nitro Blaze 8 dan Nitro Blaze 11 Resmi, Ini Harganya
- X/Twitter Akan Labeli Akun Parodi
- Deretan Laptop Baru Asus di CES 2025, dari Seri Zenbook hingga ROG Strix
- 5 Penyebab Tidak Bisa Lihat Profil Kontak WA Orang Lain
- Cara Logout Akun Google Photos dari Perangkat Lain
- Reaksi TikTok soal Rumor Bakal Dijual ke Elon Musk
- RedNote, Medsos China Mirip TikTok Jadi Aplikasi No. 1 di AS
- Pasar Ponsel Dunia Akhirnya Membaik, Naik 4 Persen Tahun Lalu
- 10 Jenis Cookies di Internet dan Fungsinya
- Fitur Baru ChatGPT Bisa Ngobrol ala Gen Z
- Sah, AS Perketat Ekspor Chip AI ke Pasar Global