Facebook Lebih Mudah Mendeteksi Puting Ketimbang Ujaran Kebencian
- Facebook memang berhasil membabat 1,9 juta konten terkait terorisme di platformnya. Namun, lain halnya dengan hate speech atau ujaran kebencian.
Pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg, punya alasan mengapa ujaran kebencian masih merajalela di platformnya.
"Alasannya, sistem AI (artificial intelligence) lebih mudah untuk mendeteksi (foto) puting ketimbang ujaran kebencian", jelas Zuckerberg.
Menurut Zuckerberg, AI cukup kesulitan dalam mendeteksi bahasa dialek, konteks, dan menentukan sebuah pernyataan, apakah mengandung ujaran kebencian atau tidak.
Ketika bersaksi di depan wakil rakyat AS, dirinya menambahkan butuh bertahun-tahun untuk bisa menghapus ujaran kebencian secara menyeluruh.
Baca juga : Mark Zuckerberg Diberi Penghargaan Pemberi Informasi Palsu
Menurut beberapa pakar, computer vision (pengenalan obyek oleh komputer) adalah AI paling mutakhir tetapi sedikit kesulitan dalam menganalisis natural language processing (NLP).
Computer Vision milik Facebook akan lebih mudah mendeteksi konten yang tergambar, seperti bendera ISIS atau foto orang yang telanjang, dibanding celaan terhadap etnis tertentu, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Venture Beat, Kamis (26/4/2018).
Facebook masih dibanjiri kritikan keras dari beberapa negara yang sedang mengalami konflik etnis, seperti Myanmar dan Sri Lanka.
Algoritma Facebook dianggap masih lemah, karena beberapa ujaran kebencian populer dan merebak di Facebook negara-negara tersebut.
Beberapa aktivis sempat mengeluh bahwa mereka harus melaporkan (report) postingan berkali-kali, sebelum akhirnya karyawan Facebook menanggalkan postingan berisi ujaran kebencian.
Baca juga : Facebook Lambat Hapus Propaganda di Myanmar, Zuckerberg Minta Maaf
Zukcerberg pun sesumbar apa yang dihasilkan Facebook sejauh ini, jauh lebih baik dibanding enam bulan atau setahun lalu.
Dia pun yakin jika Facebook mampu membuat kemajuan untuk memberangus konten negatif, sebab menurutnya itu bukanlah hal yang sulit dipecahkan.
"Kami mengombinasikan AI dan merekrut puluhan ribu orang untuk bekerja dalam masalah ini, saya rasa Anda akan melihat kami membuat kemajuan yang berarti nanti", jelas Zuckerberg.
Baca juga : 1 Juta Akun Facebook di Indonesia Bocor, Ini Link untuk Mengeceknya
Terkini Lainnya
- Realme P2 Pro Meluncur, Spesifikasi Serba "Naik Kelas"
- Cara Jadwalkan Kirim Pesan Gmail di PC dan HP
- Kode Cek Nomor Telkomsel dan Cara Menghubunginya
- Cara Buat Menu Ceklis di Google Docs untuk Keperluan Dokumen
- Jawa Barat Sabet Medali Emas PON XXI Cabor E-sports Nomor Free Fire
- 3 Cara Cek Kesehatan Baterai Macbook dengan Mudah dan Praktis
- Cara Hapus Cache dan Riwayat Pencarian di Google Chrome
- Menpora Sebut Arena E-sports Jadi Venue Terbaik PON XXI 2024
- Game "Celestia: Chain of Fate" Bikinan Indonesia Rilis di PC dan Nintendo Switch
- Cara Mengatasi Akun Tidak Diizinkan Menggunakan WhatsApp, Jangan Panik
- Apple Intelligence Tak Bisa Digunakan di China dan Eropa, Kenapa?
- Bos ZTE Ungkap Faktor Utama Pendorong Ekonomi Digital di Indonesia
- Ini Dia, Smartphone dengan Layar Sekunder Dikelilingi Kamera
- 3 Cara Cek Versi Windows 32-bit atau 64-bit dengan Mudah dan Cepat
- PS5 Pro Ditenagai GPU Baru dari AMD, Seperti Ini Kemampuannya